REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu taksi "Bluebird" bernomor polisi B 1439 KTH terkena lemparan batu saat melintasi Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
"Saya disuruh berhenti, (tapi saya) tidak mau lalu dikejar pakai motor, tapi Transjakarta berhenti, jadi mereka langsung kejar saya," kata pengemudi taksi bernama P Nababan, Selasa (22/3).
Taksi yang ia kemudikan saat itu membawa penumpang yaitu seorang pria, wanita dan anak balita melalui jalur bus Tranjakarta, namun di halte Kuningan Madya, kaca depan taksi tersebut dilempari batu yang berasal dari konvoi para pengemudi "Gojek" yang bergerak menuju ke kawasan Monas.
Nababan diketahui dikejar oleh kerumunan motor yang dikemudikan oleh para pengendara berjaket "Gojek" sejak dari jalan Kasablanka.
Kaca depan taksi tampak retak dan di beberapa tempat bolong, meski tidak hancur seluruhnya. Polisi yang bertugas di sekitar lokasi kejadian sempat melepaskan satu kali tembakan peringatan sehingga menarik perhatian para karyawan datang mengerumuni halte bus Transjakarta termasuk para wartawan yang bertugas di gedung KPK yang tepat di depan halte tersebut.
Tiga orang penumpang taksi pun diturunkan di halte, sedangkan P Nababan dibawa ke Polsek Setiabudi untuk dimintai keterangan bersama dengan taksi.
Setelah taksi diamankan, di Jalan HR Rasuna Said pun dilalui oleh ratusan pengemudi "Gojek" yang akan menuju ke sekitar Monas.
Para pengemudi angkutan darat tersebut awalnya ingin berdemo ke DPR, namun saat ini anggota DPR sedang reses sehingga arus unjuk rasa dialihkan ke Monas. Seperti diketahui, ratusan mobil berjenis taksi berbagai armada, minibus, dan bajaj telah memasuki Monas untuk menggelar aksi di kawasan depan kantor Kemenkominfo dan Istana Merdeka.