Selasa 22 Mar 2016 15:31 WIB

Demonstran Sopir Taksi Tinggalkan Gedung DPR

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Djibril Muhammad
Warga berjalan kaki saat Ribuan sopir taksi dan angkutan umum lain melakukan aksi di Jakarta, Selasa (22/3). (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Warga berjalan kaki saat Ribuan sopir taksi dan angkutan umum lain melakukan aksi di Jakarta, Selasa (22/3). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan massa masih berkerumun di depan kompleks Parlemen, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, hingga pukul 14.50 WIB, Selasa (22/3). Mereka merupakan para sopir taksi yang merasa dirugikan dengan keberadaan angkutan berbasis aplikasi.

Puluhan aparat keamanan yang terdiri atas kepolisian dan TNI masih berjaga-jaga. Pantauan Republika di sekitaran jembatan layang Farmasi, puluhan kendaraan taksi masih menyumbat jalan Gatot Subroto dari arah Semanggi. Arus kendaraan dari arah Gedung TVRI menuju depan Gedung DPR terpaksa dialihkan.

Namun, jelang pukul 15.15 WIB, massa mulai bergerak meninggalkan lokasi menuju Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Kepadatan jalan mulai terurai.

"Semua ke sana. Pada ngumpul di Kemenkominfo," kata salah seorang sopir yang mengenakan seragam biru Blue Bird di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (22/3). Ia enggan disebutkan namanya.

Para sopir itu berasal dari pelbagai perusahaan, antara lain TransCab, Express, Pusaka, Blue Bird, dan Primajasa. Massa juga terdiri atas para supir bajaj biru.

Pagi tadi, demonstran sempat berbuat ricuh dan memasuki ruas tol Jalan Gatot Subroto, untuk melakukan sweeping terhadap pengemudi taksi yang tak ikut berdemo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement