REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak mengatakan, pemerintah telah menginisiasi ekspor benang ke Brazil melalui program buying mission.
Dalam program tersebut salah satu perusahaan asal Brazil yakni CTM Representacao e Gestao Corporativa Ltda (CTM) telah menandatangani kontrak pembelian produk benang dari PT Ramagloria Sakti Tekstil dan PT Excellence Qualities Yarn dengan nilai kontrak sebesar 1 juta dolar AS.
"Kontrak tersebut merupakan hasil program buying mission yang menjadi inisiatif baru untuk menguatkan potensi ekspor ke negara non tradisional," ujar Nus di Jakarta, Jumat (25/3).
Nus menjelaskan, dengan kontrak tersebut PT Ramagloria Sakti Tekstil akan memasok produk benang dengan jenis viscose ring spun yarn, polyester and viscose ring spun yarn, serta polyester ring spun yarn kepada CTM senilai 500 ribu dolar AS.
Sementara dengan nilai yang sama, PT. Excellence Qualities Yarn akan memasok produk benang dengan jenis yang berbeda yaitu viscose open end and vortex yarn, polyester and viscose vortex yarn, serta polyester vortex yarn. Nus mengatakan, perusahaan CTM berdiri sejak 1992 dan memasok kebutuhan benang atau yarn di Brasil serta negara Amerika Latin lainnya seperti Kolombia, Argentina, dan Paraguay.
Brasil merupakan negara sasaran ekspor yang potensial bagi Indonesia karena memiliki jumlah penduduk cukup besar yakni 204 juta orang. Industri tekstil Brasil yang utama adalah fabric, apparel, garment, dan fashion. Ekspor benang ini dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk masuk ke dapam salah satu rantai produksi dalam industri tekstil Brasil.
Sebelumnya, ekspor produk benang asal Indonesia ke Brasil menurun drastis. Nilai ekspor benang Indonesia ke Brasil mencapai 280,5 juta dolar AS pada 2014 turun hingga menjadi 215,5 juta dolar AS pada 2015.
Direktur CTM Carlos Modolo mengakui bahwa kualitas produk benang Indonesia lebih baik dibanding negara lain dan diharapkan nilai kontrak tersebut dapat meningkat seiring dengan terjadinya perbaikan ekonomi di Brasil pada tahun ini.
"Kontrak ini merupaka langkah awal dan diharapkan ke depan dapat meningkat seiring dengan adanya perbaikan ekonomi," kata Carlos.
Total ekspor produk benang Indonesia ke dunia pada 2015 mencapai 4,3 miliar dolar AS. Dari nilai tersebut, Brasil merupakan negara tujuan ekspor ke-5 untuk produk benang Indonesia dengan nilai ekspor mencapai 215 juta dolar AS dan pangsa pasar sekitar 5 persen pada 2015.
Berdasarkan data ITC pada 2014, Indonesia merupakan pemasok terbesar ke-2 untuk produk benang di Brasil dengan pangsa pasar mencapai 10,96 persen dari total impor benang Brasil dari dunia.