REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA - Singapura kembali mendapat predikat sebagai negara wisata paling ramah Muslim. Dilansir dari The Strait Times, Kamis (24/3), negara tersebut selama empat tahun berturut-turut masih dianggap sebagai negara tujuan wisata terbaik untuk Muslim, di antara negara-negara non-Muslim.
Negara berlambang singa itu mendapat penilaian tinggi dari keamanan, kemudahan berkomunikasi, dan jumlah pilihan makanan halal. Nilai yang dikumpulkan oleh Singapura mengalahkan negara-negara lain yang dipandang ramah Muslim pula, seperti Thailand, Inggris, Afrika Selatan, dan Hongkong. Penilaian tersebut merupakan evaluasi berasarkan Indeks Global Wisatawan Muslim.
Singapura naik satu peringkat, menduduki peringkat ke-8 dari daftar keseluruhan. Daftar tersebut menyusun 130 berbagai tujuan wisata berdasarkan 11 kriteria seperti ketentuan visa dan kemudahan untuk mengakses tempat beribadah. Sementara peringkat lima teratas ditempati oleh negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yaitu Malaysia, Uni Emirat Arab, Turki, Indonesia, dan Qatar.
Tahun lalu, Singapura kedatangan 2,6 juta pelancong Muslim. Jumlah tersebut sekitar 15 persen dari total wisatawan yang mengunjungi Singapura, atau dari 15,2 juta pelancong.
Agen perjalanan asal Singapura, Chan Brothers Travel, menyatakan konsumen Muslim yang menyewa jasa mereka mencapai 10 hingga 20 persen dari klien keseluruhan. Kebanyakan pelancong Muslim datang dalam kelompok besar.
Segmen pasar wisata Muslim saat ini menjadi sektor pariwisata yang paling berkembang pesat di dunia. Diestimasikan tahun lalu sebanyak 117 juta Muslim bepergian ke berbagai negara, merepresentasikan hampir 10 persen dari ekonomi sektor tersebut.
Angka itu diperkirakan akan mencapai 168 juta pada tahun 2020, dengan angka pasar melebihi 200 miliar dolar. Pertumbuhan tersebut dipicu oleh meningkatnya populasi Muslim, terutama pada kelas menengah, dan semakin banyak pelayanan travel ramah Muslim.