Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise (kedua kanan) berbincang bersama anak korban eksploitasi yang terjadi di Blok M saat mengunjungi Rumah Perlindungan Sementara Anak (RPSA), di Bambu Apus, Jakarta Timur, Ahad (27/3). (Rep (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise (kanan) berbincang bersama anak korban eksploitasi yang terjadi di Blok M saat mengunjungi Rumah Perlindungan Sementara Anak (RPSA), di Bambu Apus, Jakarta Timur, Ahad (27/3). (Republik (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise (kanan) menggendong seorang anak korban eksploitasi yang terjadi di Blok M saat mengunjungi Rumah Perlindungan Sementara Anak (RPSA), di Bambu Apus, Jakarta Timur, Ahad (27/3). (Republi
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise (kedua kanan) memeluk anak korban eksploitasi yang terjadi di Blok M saat mengunjungi Rumah Perlindungan Sementara Anak (RPSA), di Bambu Apus, Jakarta Timur, Ahad (27/3). (Republika/Rais
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise (kanan) berbincang bersama anak korban eksploitasi yang terjadi di Blok M saat mengunjungi Rumah Perlindungan Sementara Anak (RPSA), di Bambu Apus, Jakarta Timur, Ahad (27/3). (Republika (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise (kanan) berbincang bersama anak korban eksploitasi yang terjadi di Blok M saat mengunjungi Rumah Perlindungan Sementara Anak (RPSA), di Bambu Apus, Ahad (27/3).
Dalam kesempatan tersebut, Yohana meminta kepala daerah setempat ataupun Lurah melihat dengan jeli apapun peristiwa yang terjadi termasuk kekerasan kepada anak agar cepat ditangani dan dilaporkan kepolisian atau pusat pelayan terpadu yang tersebar di indonesia.
Advertisement