REPUBLIKA.CO.ID, KOLKATA -- Runtuhnya jalan layang di Kolkata, India diduga karena kurangnya inspeksi dan rendahnya kualitas material yang digunakan, Kamis (31/3). Menurut Reuters, jalan layang tersebut telah dikonstruksi sejak 2009 namun beberapa kali mengalami penundaan.
Menurut polisi sedikitnya 14 orang dilaporkan tewas dan 150 orang terperangkap di bawah reruntuhan jalan layang. Dari akun Twitter, Menteri Dalam Negeri, Rajnath Singh mengatakan terus memonitor situasi.
Ia juga menyatakan kesedihannya ketika mengetahui sejumlah nyawa melayang dalam kecelakaan Kolkata. Reruntuhan jalan layang tersebut jatuh menghantam banyak mobil, truk, gedung-gedung sekitar dan para penduduk yang berlalu lalang.
Sejumlah saksi mengatakan di bawah jalan layang juga berdiri rumah-rumah semi permanen. Menurut kantor berita AFP, sedikitnya 60 orang sudah dibawa ke rumah sakit sekitar dan sebagian dalam kondisi kritis.
Tim darurat telah dikirim ke lokasi kejadian beserta anjing pelacak, pemotong beton, mesin potong dan sensor pendeteksi kehidupan. Posisi runtuhnya jalan layang cukup membatasi akses alat-alat berat untuk mencapai area.
Ambulans juga sulit untuk mendekat ke area runtuhnya jalan layang. Menurut laporan, konstruksi jalan layang sepanjang 2 km itu seharusnya selesai tiga tahun lalu. Runtuhnya bangunan dinilai sering terjadi di India. Sebagian besar karena minimnya regulasi dan penggunaan material yang tidak standar.
Baca juga, Jalan Layang di India Rubuh, 150 Orang Terperangkap.