REPUBLIKA.CO.ID, Pada 2 Juli 2005 Paus Yohanes Paulus II Meninggal Pada hari itu, Yohanes Paulus II yang merupakan Paus pertama non-Italia meninggal dunia di rumahnya di Vatikan.
Enam hari kemudian, dua juta orang ke Vatican City untuk menghadiri pemakamannya yang disebut-sebut pemakaman terbesar dalam sejarah. Yohanes Paulus II lahir dengan nama asli Karol Jozef Wojtyla di Wadowice, Polandia, 35 mil barat daya Krakow pada 1920.
Setelah lulus sekolah menengah atas (SMA), ia terdaftar di Universitas Jagiellonian Krakow, di mana ia belajar filsafat dan sastra. Selama Perang Dunia II, Nazi menduduki Krakow dan menutup universitas. Hal ini memaksa Wojtyla mencari pekerjaan di tambang dan, kemudian sebuah pabrik kimia. Wojtyla pada 1942 mulai belajar di seminari.
Ketika perang berakhir, ia kembali ke sekolah di Jagiellonian untuk belajar teologi, menjadi imam ditahbiskan pada tahun 1946. Dia melanjutkan untuk menyelesaikan dua gelar doktor dan menjadi profesor teologi moral dan etika sosial.
Pada 4 Juli1958, pada usia 38 tahun, ia diangkat menjadi uskup pembantu dari Krakow oleh Paus Pius XII. Dia kemudian menjadi uskup agung kota, di mana ia berbicara untuk kebebasan beragama, sementara gereja mulai
membentuk konsili Vatikan kedua yang merevolusi Katolik.
Wojtyla diam-diam dan perlahan-lahan membangun reputasi sebagai seorang pengkhotbah yang kuat dan memiliki karisma. Ketika Paus Yohanes Paulus I meninggal pada 1978 dan ia kemudian menggantikannya. Ia menjadi orang pertama termuda yang dipilih menjadi paus dalam 132 tahun. Paus Yohanes Paulus II menjadi paus yang paling banyak melawat dalam sejarah yaitu 129 negara.