Ahad 03 Apr 2016 12:03 WIB

4 ABK Malaysia Diduga Diculik Kelompok Bersenjata Abu Sayyaf

Red: Nur Aini
Lokasi Provinsi Sulu di Filipina, sarang gerilyawan lokal Abu Sayyaf
Foto: lowlands-l.net
Lokasi Provinsi Sulu di Filipina, sarang gerilyawan lokal Abu Sayyaf

REPUBLIKA.CO.ID,MANILA -- Sekelompok pria bersenjata menyekap empat awak tunda Malaysia di perairan negara bagian timur, Sabah. Pria bersenjata tersebut diduga berasal dari kelompok Abu Sayyaf.

Penyekapan itu terjadi satu minggu setelah serangan serupa yang dialami sebuah kapal tunda Taiwan di Filipina selatan. Keempat awak tersebut digiring di bawah todongan senjata pada Jumat petang dan dibawa dengan perahu motor ke Filipina selatan, kata laporan Philippine Daily Inquirer dengan mengutip seorang pejabat militer yang tidak disebutkan namanya. Tiga awak lainnya ditinggal di kapal nahas tersebut.

Para pria bersenjata, yang dicurigai merupakan anggota kelompok Abu Sayyaf, juga merampok komputer jinjing, telepon genggam serta uang tunai dalam jumlah yang tidak diketahui. Kapal tunda tersebut kembali ke Sabah setelah para pria bersenjata meninggalkan kapal.

"Kami membenarkan adanya laporan soal insiden ini. Kami telah berkoordinasi dengan mitra-mitra kami di Malaysia," ujar kata juru bicara militer Mayor Filemon Tan kepada para wartawan.

Serangan itu merupakan kedua kalinya yang terjadi dalam satu minggu terhadap kapal-kapal tunda di perairan tersebut, yang merupakan perbatasan Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Sepuluh warga Indonesia diculik ketika sebuah kapal tunda Taiwan dicegat di Filipina selatan.

Kelompok Abu Sayyaf, yang dikenal kerap melakukan penculikan, pemenggalan kepala, pengeboman serta penyiksaan, telah meminta tebusan sebesar 50 juta peso (Rp14,2 miliar) bagi pembebasan para awak Indonesia itu.

Kelompok yang terkait dengan Al Qaida tersebut merupakan salah satu kelompok militan Islamis terbesar di wilayah Muslim selatan di Filipina, negara yang sebagian besar penduduknya beragama Kristen.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement