REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Persija Jakarta Ferry Paulus mengaku optimistis dapat mengantongi izin dari pihak kepolisian untuk menggelar turnamen Trofeo Persija. Turnamen dengan format segi tiga itu diselenggarakan untuk memperingati hari jadi Persija Jakarta.
Rencananya Trofeo Persija akan dihelat pada Sabtu (9/4) nanti. Turnamen tersebut bakal diikuti oleh tiga tim besar di Tanah Air, yakni Persija, Bali United Pusam dan PSM Makassar.
Menurut Ferry, saat ini manajemen Persija Jakarta tengah berkordinasi dengan pihak Polda Metrojaya. Dia sangat yakin, pihak berwajib akan memberikan izin keramaian kepada Persija Jakarta untuk menyelenggarakan turnamen pendek tahunan itu.
Keyakinan itu muncul setelah Persija berhasil menjadi tuan rumah laga final Piala Bhayangkara. Apalagi dalam laga final Piala Bhayangkara antara Arema Cronus dan Persib Bandung tak ada kerusuhan.
"Pasti diizinkan, kami ada kesepakatan prinsip. Kami diminta untuk mensukseskan final Piala Bhayangkara. Kemudia imbalnya kami akan diberikan izin untuk menyelenggarakan ajang Trofeo Persija. Kami juga ingin ajang ini sukses seperti final Piala Bhayangkara," kata Ferry saat ditemui di sela-sela laga uji Persija melawan Barito Putera, Selasa (5/4).
Ferry juga menyatakan kehadiran Trofeo Persija Jakarta dapat menjadi hiburan warga Jakarta, terutama pendukung Persija. Mengingat Ismed dan kawan-kawan tak pernah tampil di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) sejak PSSI memutuskan force majeur satu tahun lalu.
Sebenarnya Persija memiliki kesempatan untuk di SUGBK, sayangnya dalam tiga turnamen Persija selalu gagal melaju ke babak final. Sebelumya, Sekretaris Jenderal Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Heru Nugroho mengaku hingga saat ini, pihaknya belum menerima permohonan izin dari pihak Persija Jakarta.
Menurut Heru jika memang gelaran Trofeo Persija bersifat komersil maka Persija memiliki kewajiban untuk meminta izin kepada BOPI dan juga Tim Transisi." Harus ada izin kalau itu sifatnya komersil," kata Heru.
Heru menegaskan, selama Surat Keputusan (SK) pembekuan belum dicabut maka wewenang PSSI ada di pihak Tim Transisi. Maka jika selama ini manajemen berkordinasi dengan pihak PSSI, sekarang mereka harus berkoordinasi dengan tim bentukan Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) itu.