REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) akan melakukan revitalisasi pada 279 balai latihan kerja (BLK). Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pegawai profesional menjadi lebih kompetitif.
Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri mengatakan, dalam menghadapi era yang semakin kompetitif maka diperlukan percepatan. Pertama, percepatan dari kompetensi dan dari sertifikasi agar tenaga kerja Indonesia memliki daya saing.
"Kita juga akan merivitalisasi balai-balai pelatihan agar bisa menjadi BLK profesional. Ini yang kita bicarakan dengan pak Menko," ujar Hanif usai melakukan rapat kerja di kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian, Selasa (5/4) malam.
Hanif menjelaskan, perbaikan BLK yang ada harus benar-benar memenuhi standar pelatihan kerja mulai dari sarana prasanan, infrastruktur, pembiayaan dan macam sebagaianya. Dengan perbaikan ini, BLK yang ada nantinya akan diakreditasi agar BLK yang ada bisa menjadi BLK yang lebih baik dan profesional. Setelah itu, pegawai keluaran dari BLK profesional ini akan ditindaklanjuti untuk sertifikasi profesinya.
"Kuncinya dua itu saja dulu," papar Hanif.
Dia menjelaskan, perbaikan BLK ini sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2015. Namun di tahun 2016, pihaknya akan terus melakukan percepatan dalam perbaikan ini.
Meski ingin melakukan percepatan, Hanif belum bisa memastikan kapan target semua BLK bisa rampung diperbaiki. Sebab hal ini masih terbentur dengan anggaran dari pemerintah. "Kita sedang hitung semua termasuk dengan ketersediaan dananya," pungkas Hanif.