REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Abdul Djamil mengatakan revitalisasi dan pengembangan asrama haji merupakan proyek berskala nasional yang telah dilakukan tiga tahun terakhir.
Setelah melakukan revitalisasi 12 asrama haji di 12 embarkasi, di tahun 2016 ini Kemenag melakukan revitalisasi pada asrama haji antara, salah satunya Bengkulu.
“Dalam rangka memaksimalkan layanan haji kepada jamaah haji maka kami berupaya untuk merevitalisasi dan mengembangkan asrama haji untuk memberikan kenyamanan dan membangun lebih luas, setelah 12 embarkasi selesai, saat ini kita memulai dengan embarkasi antara,” jelas dia usai acara Expose pertama rencana pembangunan Asrama Haji Bengkulu di Kantor Kanwil Kemenag Bengkulu, Jumat (8/4).
Saat ini proses pembangunan asrama haji Bengkulu sampai pada tahap perencanaan. Konsultan yang memenangkan tender sebagai konsultan konstruksi adalah Harawana Consultant.
Dalam acara expose pertama rencana pembangunan Asrama Haji, Djamil mengatakan anggaran untuk pembangunan ini senilai Rp 53,3 miliar berasal dari SBSN. Anggaran tersebut harus terserap seluruhnya untuk membangun hingga selesai.
“Kami tidak ingin pembangunan ini menyisakan tiang-tiang pancang usai pembangunan dinyatakan selesai, dana Rp 53,3 miliar tersebut harus sudah diwujudkan dalam bentuk bangunan utuh sesuai dengan gambar yang ditunjukkan,” jelas dia.
Dalam expose itu, Djamil pun berharap seluruh ruangan yang dibangun dapat dimaksimalkan untuk jamaah haji yang nantinya menginap. Dia berharap asrama haji yang baru dapat menampung seluruh jamaah haji Bengkulu dalam satu kloter 455 jamaah.