REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar mengancam kelompok suporter Maung Bandung atau Bobotoh tidak diikutkan saat Persib Bandung berlaga di luar Bandung.
Ancaman tersebut muncul saat Persib melakoni laga uji coba melawan Surabaya United di Stadion Galuh Ciamis. Saat itu, beberapa kelompok Bobotoh masih terdengar menyanyikan lagu yang mengejek atau menyudutkan tim serta suporter lainnya.
Maka dari itu dia meminta agar Bobotoh untuk tidak lagi menyanyikan lagu, atribut dan lainnya yang berbau rasis. Apalagi, belum lama ini Bobotoh sudah mendapat predikat sebagai suporter terbaik pada turnamen Bhayangkara 2016.
"Saya kembali mengajak, para oknum Bobotoh untuk tidak lagi menyanyikan lagu-lagu yang liriknya rasis atau atribut kata-kata rasis. Kita sudah terpilih jadi suporter terbaik, jangan merusaknya," kata Umuh, seperti dilansir laman resmi klub, Sabtu (9/4) malam.
Umuh percaya, yang masih rasis, anarkis atau pelaku tindakan pelanggaran di stadion adalah oknum Bobotoh. Mereka yang tidak suka pada kemajuan Persib Bandung dan juga Bobotoh. Namun dia tidak menghendaki Bobotoh membalasnya dengan tindakan rasis.
Umuh memberikan kesempatan kepada Bobotoh untuk hadir saat pertandingan terakhir di Ciamis menghadapi PSGC, Ahad (10/4). Jika masih ada yang rasis, Umuh tegaskan, tidak akan membawa kembali timnya ke Ciamis. Itu sebagai pelajaran agar setiap Bobotoh saling peduli dan saling mengingatkan.
Lagu-lagu rasis menjadi hal lumrah di dunia sepak bola Indonesia, seperti saat gelaran Trofeo Persija 2016 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Sabtu (9/4), kemarin. Saat itu sejumlah oknum suporter menyanyikan lagu-lagu rasis terhadap salah satu suporter klub Liga Super Indonesia (ISL).
Perbuatan rasis tidak hanya melalui lagu-lagu, tapi juga berbentuk visual seperti tulisan rasis pada kaos mereka.