REPUBLIKA.CO.ID, BIAK -- Panitia Hari Besar Islam (PHBI) dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, menjalin kerja sama menyiapkan program Mengaji Nusantara dengan 300.000 hafalan Quran yang berlangsung 7-8 Mei 2016.
Ketua PHBI Haji Andi Firman Madjadi di Biak, Selasa (12/4), mengatakan, gerakan Nusantara Mengaji untuk Biak sebagai implementasi program nasional menghafal Quran."Pelaksanaan Mengaji Nusantara sejalan dengan visi misi LPTQ untuk memasyarakatkan alamliah Al Quran dalam kehidupan setiap rumah tangga muslim," ujar Andi Firman.
Ia menyebutkan, program Mengaji Nusantara bertujuan mengajak umat Islam khususnya di Kabupaten Biak Numfor untuk berdoa bersama bagi keselamatan, kesejahteraan dan keberkahan bangsa dan rakyat Indonesia. Untuk Biak, kata Andi, diharapan gerakan Mengaji Nusantara senantiasa mendoakan bangsa Indonesia dijauhkan dari bala dan bencana serta diberikan jalan keluar atas segala persoalan.
"Khataman membaca Al Quran memiliki arti menyelesaikan bacaan Alquran sebanyak 30 juz, mulai surat pembuka Al-Fatihah sampai surat Annas," ujar Andi Firman bersama Ketua LPTQ Herry Mulyana saat pembukaan pelatihan dewan hakim MTQ se-Biak.
Sementara itu, Ketua LPTQ Herry Mulyana mengatakan, gerakan Mengaji Nusantara bermaksud mewujudkan kebersamaan dalam persatuan melaui hubungan spiritualitas. Selain itu, gerakan ini dimaksudkan untuk mengajak masyakat muslim Biak Numfor agar mengejawantahkan nilai-nilai bacaan kandungan ayat Al Quran untuk diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"LPTQ sangat mendukung program Mengaji Nusantara karena sejalan dengan program memasyarakatkan ayat suci Alquran di kalangan warga muslim," katanya."Berapa banyak kataman Al Quran yang dilakukan warga muslim di Biak sekitarnya akan diperkirakan mencapai seratusan," tambahnya.
Berdasarkan data khataman Mengaji Nusantara 2016 kuota setiap provinsi berbeda-beda di antaranya untuk Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) kebagian 3.850 juz, Sumatera Utara (6.850), Sumatera Barat (3.850) dan Riau 7.700 juz, Kepulauan Riau 2.150 juz, Jambi (6.500),DKI Jakarta (1.500) dan Jawa Tengah 42.450 juz.