Rabu 13 Apr 2016 16:47 WIB

Palestina Promosikan Wisata Religi

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Damanhuri Zuhri
Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi
Foto: Republika/Prayogi
Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Japan International Cooperation Agency (JICA) bekerja sama dengan Kementrian Pariwisata dan Benda-Benda Antik Palestina serta Kementrian Pariwisata dan Kementrian luar Negeri mempromosikan wisata religi dan sejarah Palestina. Pihaknya menyelenggarakan seminar pariwisata Palestina di Pullman Hotel, Thamrin, Jakarta.

Seminar ini bertujuan untuk memperkenalkan wisata situs kuno di Palestina baik untuk Muslim dan Kristiani. Keduanya dikenal memiliki program wisata budaya dan berharap dengan adanya seminar ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dari Indonesia.

Seminar ini juga dihadiri perwakilan dari Kementrian Pariwisata dan Benda-Benda Antik, Holy Land Incoming Tour Operator Association (HLITOA), Palestinian Society of Tourits and Travel Agents (PSTTA), Arab Hotel Associations (AHA), dan Network for Experiental Palestinian  Tourism Organizations (NEPTO).

Mereka melakukan kunjungan ke Indonesia sejak 10 April hingga 15 April 2016. Mereka bertujuan untuk menjalin komunikasi dan dukungan dengan beberapa kementrian yang ada di Indonesia. Mereka berharap dapat mempelajari tren pasar di Indonesia khususnya pasar pariwisata.

Dubes Palestina Fariz N Mehdawi mengatakan Palestina seharusnya tak hanya dikenal dengan masalah politik dan diplomasi. Pariwisata merupakan salah satu keunggulan Palestina yang dapat dikunjungi oleh wisatawan Indonesia.

"Dengan adanya seminar ini, kami berharap dapat lebih mengembangkan wisata di Palestina," ungkap Mehdawi di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (13/4).

Mehdawi menjamin keamanan di Palestina, wisatawan aman saat berkunjung ke Palestina, termasuk ketika berada di dalam bus. Demikian juga masyarakat Palestina yang telah menganggap warga Indonesia seperti saudaranya, yang ramah menyambut wisatawan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement