REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Japan International Cooperation Agency (JICA) bekerja sama dengan Kementrian Pariwisata dan Benda-Benda Antik Palestina serta Kementrian Pariwisata dan Kementrian luar Negeri mempromosikan wisata religi dan sejarah Palestina. Pihaknya menyelenggarakan seminar pariwisata Palestina di Pullman Hotel, Thamrin, Jakarta.
Seminar ini bertujuan untuk memperkenalkan wisata situs kuno di Palestina baik untuk Muslim dan Kristiani. Keduanya dikenal memiliki program wisata budaya dan berharap dengan adanya seminar ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dari Indonesia.
Seminar ini juga dihadiri perwakilan dari Kementrian Pariwisata dan Benda-Benda Antik, Holy Land Incoming Tour Operator Association (HLITOA), Palestinian Society of Tourits and Travel Agents (PSTTA), Arab Hotel Associations (AHA), dan Network for Experiental Palestinian Tourism Organizations (NEPTO).
Mereka melakukan kunjungan ke Indonesia sejak 10 April hingga 15 April 2016. Mereka bertujuan untuk menjalin komunikasi dan dukungan dengan beberapa kementrian yang ada di Indonesia. Mereka berharap dapat mempelajari tren pasar di Indonesia khususnya pasar pariwisata.
Dubes Palestina Fariz N Mehdawi mengatakan Palestina seharusnya tak hanya dikenal dengan masalah politik dan diplomasi. Pariwisata merupakan salah satu keunggulan Palestina yang dapat dikunjungi oleh wisatawan Indonesia.
"Dengan adanya seminar ini, kami berharap dapat lebih mengembangkan wisata di Palestina," ungkap Mehdawi di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (13/4).
Mehdawi menjamin keamanan di Palestina, wisatawan aman saat berkunjung ke Palestina, termasuk ketika berada di dalam bus. Demikian juga masyarakat Palestina yang telah menganggap warga Indonesia seperti saudaranya, yang ramah menyambut wisatawan.