REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ketimbang berharap pemuncak klasemen Liga Utama Inggris Leicester City untuk tergelincir, Tottenham Hotspur harus memenangi kelima pertandingan tersisa mereka untuk memberi peluang terbaik kepada Spurs memenangi gelar liga pertama mereka sejak 1961. Begitu kata gelandang Erik Lamela.
Pemain sayap berusia 24 tahun itu bersinar di bawah asuhan manajer Mauricio Pochettino pada musim ini, namun empat gol dan enam assistnya mungkin belum cukup, ketika tim peringkat kedua Spurs masih tertinggal tujuh angka dari pasukan Claudio Ranieri.
"Kami masih percaya... Tugas kami adalah untuk memenangi seluruh pertandingan tersisa. Apakah Leicester menang atau kalah, hal yang penting adalah kami berkonsentrasi pada pekerjaan yang kami miliki," kata Lamela kepada media Inggris.
"Kami harus menyelesaikan musim ini dengan cara sebaik mungkin. Terdapat lima pertandingan tersisa dan tujuan kami adalah lima kemenangan." kata Lamela.
Spurs memiliki pertahanan terkokoh di liga, hanya kemasukan 25 gol dari 33 pertandingan, dan menurut bek Jan Vertonghen hal itu krusial bagi laju impresif klub London utara tersebut.
Vertonghen berkata bermain bersama pemain-pemain seperti Toby Alderweireld dan kiper Hugo Lloris, sambil mendapat perlindungan tambahan dari gelandang-gelandang bertahan berpengaruh Eric Dier dan Mousa Dembele membuat pekerjaannya semakin mudah.
"Toby (Alderweireld) dan saya telah bermain bersama untuk kurun waktu lama dan dengan para full back, Hugo (Lloris), Eric(Dier) di depannya, Mousa (Dembele) ini seperti mandi dengan menggunakan air hangat," kata Vertonghen. "Saya telah lama mengenal mereka dan mereka membantu saya menjalani pertandingan."
Dengan tim peringkat kelima Manchester United tertinggal 12 angka, Tottenham dapat melangkah semakin dekat untuk mengamankan tiket Liga Champions mereka untuk musim depan ketika mereka melawat ke markas Stoke City di Stadion Britannia pada Senin.
Ikuti Whatsapp Channel Republika