REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Kerja Sama Teknik Kementrian Luar Negeri, Siti Nugraha Mauludiah mengatakan dukungan kepada Palestina telah diberikan melalui pengembangan kapasitas. Mereka menganggarkan 1,5 juta dolar AS untuk program Pengembangan Kapasitas selama dua tahun kedepan.
"Kita bantu Palestina berdasarkan permintaan, kami akan memberikan bantuan yang dibutuhkan mereka sesuai dengan kapasitas," jelas dia usai seminar pariwisata Palestina di Hotel Pullman, Rabu (13/4).
Pariwisata merupakan salah satu bidang yang dapat dikembangkan dalam program tersebut. Namun pelatihan pengembangan itu saat ini terbatas terutama terkendala visa. Menurut dia kendala visa wisata relatif tak ada masalah. Berbeda dengan visa diplomatik yang sulit didapatkan.
"Saya sempat mendengar adanya masalah visa ke Palestina tetapi itu sepertinya hanya faktor pertemanan kita dengan Palestina saja," jelas dia menerangkan.
Menurut dia saat ini tidak ada masalah terkait kunjungan wisata bagi warga Indonesia melalui jalur mana saja. Hanya saja memang yang bermasalah itu jika warga Indonesia masuk ke wilayah Israel karena Indonesia tidak mengakui Israel.