Ketua DP MUI Din Syamsuddin (tengah) saat menghadiri Rapat Pleno ke-7 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (20/4). (Republika/Wihdan) (FOTO : Republika/ Wihdan)
(dari kiri) Ketua DP MUI Din Syamsuddin, dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar menghadiri Rapat Pleno ke-7 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (20/4). (Republika/ Wihdan) (FOTO : Republika/ Wihdan)
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar (kanan) bersama Ketua DP MUI Din Syamsuddin saat menghadiri Rapat Pleno ke-7 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (20/4).(Republika/Wihdan) (FOTO : Republika/ Wihdan)
(dari kiri) Ketua DP MUI Din Syamsuddin, dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar menghadiri Rapat Pleno ke-7 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (20/4).(Republika/ Wihdan) (FOTO : Republika/ Wihdan)
Rapat Pleno ke-7 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (20/4). (Republika/Wihdan) (FOTO : Republika/Wihdan)
Rapat Pleno ke-7 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (20/4). (Republika/Wihdan) (FOTO : Republika/ Wihdan)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pertimbangan (Wantim) Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali menggelar Rapat Pleno ke-7 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (20/4).
Dalam rapat pleno ini membahas terkait pengaruh budaya barat terhadap budaya Indonesia. Yang akan berpengaruh dengan dekadensi moral generasi muda Indonesia.
Advertisement