Senin 25 Apr 2016 10:38 WIB

Persib Bidik Gelar Juara di ISC 2016

Rep: Ali Mansur/ Red: M Akbar
Komisaris PT. PBB Kuswara S Taryono (kiri) memberikan tumpeng kepada pelatih Persib Bandung Dejan Antonic pada perayaan HUT ke-83 Persib Bandung, di Bandung, Jawa Barat, Senin (14/3).
Foto: Antara/Agus Bebeng
Komisaris PT. PBB Kuswara S Taryono (kiri) memberikan tumpeng kepada pelatih Persib Bandung Dejan Antonic pada perayaan HUT ke-83 Persib Bandung, di Bandung, Jawa Barat, Senin (14/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah gagal di dua turnamen sebelumnya, Persib Bandung berhasrat menjadi juara pada turnamen panjang Indonesia soccer Championship A( ISC-A) 2016.

Pernyataan itu disampaikan oleh Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat, Glenn T. Sugita. Menurutnya, target tersebut mempertegas tekad manajemen dan tim selama ini yang selalu ingin juara dalam setiap even pertandingan.

Maung Bandung brehasil meraih gelar juara Liga Super Indonesia (ISL) tahun 2014 lalu dan Piala Presiden 2015, sehingga Glenn target juara TSC bagi Persib adalah hal yang pantas.

"Sejak awal targetnya pasti mau juara, setelah juara ISL 2014, kita keterusan ingin juara lagi, karena setiap bertanding pasti targetnya pengen juara," kata Gelnn seperti dikutip dari laman resmi klub, Ahad (24/4).

Melihat tim saat ini, dia mengaku percaya diri, namun tetap realistis. Sebab, tim yang dibesut Dejan Antonic ini masih membutuhkan waktu untuk bisa lebih kompak dan siap menghadapi pertandingan. Persib Bandung saat ini banyak dihuni pemain baru, itu yang membuat tim perlu waktu menjadi lebih kompak lagi.

"Perlu waktu untuk tim supaya padu. Kita banyak pemain baru jadi butuh waktu, tapi kita yakin bahwa komposisi ini adalah yang terbaik untuk Persib. Kita mengharapkan agar kita bisa capai prestasi tertinggi untuk bisa juara," kata Dejan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement