Selasa 26 Apr 2016 14:14 WIB

Nasaruddin Umar: Hafidz Alquran tak Akan Mengganggur

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Damanhuri Zuhri
Sejumlah santri menghafal Alquran
Foto: Antara
Sejumlah santri menghafal Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Dr Nasaruddin Umar mengatakan dirinya merupakan salah seorang penggagas musabaqah Alquran dan Hadist tingkat Asia Pasifik saat menjadi Wakil Menteri Agama dulu. Setiap tahun acara tersebut mengundang imam masjid besar Masjidil Haram, Makkah dan Madinah.

"Kami ingin menekankan pentingnya penyelenggaraan tahfidzul quran di Asia Pasifik, karena selama ini Timur Tengah yang sering diasumsikan banyak penghafal Alquran," jelas Nasaruddin Umar kepada Republika, Selasa (26/4).

Saat ini semakin banyak umat Islam di luar wilayah Arab yang mampu menghafal Alquran dengan baik, untuk itu Indonesia mencoba untuk memperlombakan tahfidz Alquran di luar Timur Tengah. Semakin hari semakin baik dan berpengaruh, awalnya musabaqah ini hanya lingkup Asia Tenggara, Asia Selatan hingga Asia Pasifik.

Setiap tahun Raja Arab Saudi memberikan sebagian penghasilannya untuk wakaf musabaqah ini. "Siapapun raja yang berkuasa di Arab Saudi nantiya setiap tahun akan memberikan setengah penghasilannya untuk wakaf musabaqah Alquran dan Hadist," ujar dia.

Dampak positif dari acara ini, setiap provinsi menjamur lembaga tahfidz Alquran bahkan anak yang belum sekolah seperti Musa pun bisa hafal Alquran.

Banyak Musa-Musa kecil yag akan tumbuh di berbagai daerah lainnya. Biasanya mereka hanya hafal surat-surat pendek, saat ini sudah ada yang hafal 10, 15 bahkan 30 juz di usia tujuh tahun.

Nasarudin berharap pemerintah mendukung hafidz Alquran dengan memberikan mereka beasiswa di perguruan tinggi manapun yang dipilih.

Bukan hanya dukungan dari Kementrian Agama tetapi juga Kemendikbud, sehingga nantinya akan lahir dokter yang hafidz quran, insinyur yang hafidz quran.

Rektor PTIQ ini juga meyakinkan hafidz quran tidak akan jadi pengangguran. Saat ini ada 800 ribu masjid sedangkan jumlah penghafal alquran di Indonesia kurang dari itu, mereka membutuhkan imam masjid yang hafal Alquran.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement