REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Manajer Leicester City Claudio Ranieri menegaskan hanya akan merayakan gelar juara Liga Primer Inggris jika secara matematis tim asuhannya sudah dipastikan menjadi juara liga. Leicester hanya terpisah tiga poin dari trofi liga pertama dalam 132 tahun sejarah klub.

Kemenangan dari tuan rumah Manchester United pada akhir pekan ini sudah cukup bagi the Foxes untuk memastikan gelar. Ini setelah Tottenham Hotspur secara mengejutkan kehilangan dua poin akibat imbang 1-1 melawan West Bromwich Albion, Selasa (26/4) dini hari WIB lalu.

Dengan Leicester berselisih tujuh poin dari pesaing terdekat di puncak klasemen dengan tiga pertandingan tersisa, Ranieri tahu dia semakin dekat kepada gelar juara liga divisi teratas pertama dalam 30 tahun kariernya.

Pelatih asal Italia ini mengakui bahwa hasil mengejutkan Spurs telah meringankan beban pada pundaknya.

"Saya menjadi agak lebih ringan. Agak ringan," kata dia dikutip Reuters, Selasa (26/4). "Tentu saja, kami sudah begitu dekat. Semua orang bilang berhasil. Menurut saya, belum. Saya hanya percaya pada matematika." 

Ranieri, yang tidak pernah bercita-cita meraih gelar manakala kembali ke Liga Primer Inggris musim panas lalu, menyatakan tidak mempermasalahkan di mana Leicester dianugerahi trofi juara.

"Adalah penting berusaha menang pada setiap pertandingan. Setiap pertandingan. Saya tak tahu kapan, namun penting mewujudkan tujuan ini," kata dia.

"Saya bilang kepada pemain, 'Kita harus bermain sebagai sebelas orang... Tak penting siapa nama lawan kamu, karena yang penting adalah apa yang kamu lakukan selama pertandingan dan membantu satu sama lain'."

Akan tetapi the Foxes harus bekerja keras untuk menaklukkan MU di Old Trafford. Selain tanpa Vardy, Leicester juga harus menghadapi MU yang tengah berjuang untuk menembus zona Liga Champions.

Baca berita-berita seputar Liga Inggris di >>sini<<

Ikuti Whatsapp Channel Republika