Rabu 27 Apr 2016 17:37 WIB

Venezuela Terapkan Aturan Dua Hari Kerja dalam Sepekan Bagi PNS

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Bendera Venezuela
Foto: walls-world.com
Bendera Venezuela

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Pemerintah Venezuela memberlakukan dua hari kerja dalam sepekan bagi pekerja sektor publik. Ini dilakukan sebagai tindakan sementara untuk membantu mengatasi krisis energi serius di negara tersebut.

Wakil Presiden Aristobulo Isturiz mengumumkan, pegawai pemerintah atau PNS hanya bekerja pada Senin dan Selasa sampai krisis berakhir. Langkah-langkah ini diumumkan di televisi nasional oleh Isturiz dan mempengaruhi dua juta pekerja sektor publik.

"Tidak ada pekerjaan di sektor publik pada Rabu, Kamis dan Jumat kecuali untuk tugas-tugas mendasar dan penting," katanya dilansir dari laman BBC News, Rabu (27/4).

Meski hanya bekerja dua hari sepekan, gaji penuh akan tetap dibayarkan kepada para pekerja.

Presiden Nicolas Maduro telah memberikan 2,8 juta pegawai negeri libur pada Jumat selama April dan Mei untuk mengurangi konsumsi listrik. Ia mengatakan, Venezuela telah terpukul oleh fenomena cuaca El Nino dan akan kembali normal bila hujan mulai turun lagi.

Kekeringan telah mengurangi tingkat air di bendungan utama Venezuela dan pembangkit lisrtik tenaga air di Guri yang berada dalam level kritis. Bendungan menyediakan sekitar dua pertiga dari kebutuhan energi negara itu.

"Kami meminta bantuan internasional, teknis dan bantuan keuangan untuk membantu mengembalikan situasi," ujar dia.

Beberapa negara di kawasan tersebut telah terpengaruh oleh kekeringan yang disebabkan El Nino. Namun, Venezuela memiliki konsumsi domestik energi tertinggi.

Pemerintah telah mengadopsi sejumlah langkah-langkah lain untuk mencoba menangani krisis. Pada Februari, pusat perbelanjaan diminta mengurangi jam operasi mereka dan menghasilkan energi sendiri untuk tokonya.

Pekan lalu, Venezuela mengumumkan pemadaman listrik selama empat jam sehari. Setelah berbulan-bulan pemadaman terjadwal, pemerintah mulai memrogram penjatahan listrik di sebagian besar Venezuela, kecuali ibu kota Caracas. Tindakan ini memicu protes sporadis di beberapa kota.

Awal pekan ini, Maduro telah mengubah jam sehingga waktu siang lebih setengah jam dibanding malam untuk mengurangi kebutuhan listrik di sore hari. Perempuan juga diminta untuk mengurangi penggunaan generator sendiri.

Mengenai ukuran sektor publik, pemerintah tidak termasuk pekerja di sektor-sektor sensitif seperti makanan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement