REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Singapura mengatakan telah menangkap delapan warga Bangladesh yang dituduh merencanakan serangan teror di Bangladesh. Kementerian Dalam Negeri Singapura mengatakan mereka adalah anggota dari kelompok yang didirikan pada Maret dengan nama Negara Islam di Bangladesh (ISB).
Seperti dilansir BBC News, Selasa (3/5), para pria berusia 26 hingga 34 tahun dan telah bekerja di industri konstruksi dan kelautan. Singapura semakin khawatir tentang penyebaran jihadisme militan di negara-negara tetangga.
Pada Januari, mereka juga menangkap 27 pekerja Bangladesh dan mendeportasi 26 lainnya yang dituduh mendukung militan. Kementerian tersebut mengatakan delapan orang yang ditahan pada April berniat bergabung dengan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Tapi setelah memutuskan akan sulit melakukan perjalanan ke Suriah mereka berencana kembali ke Bangladesh dan menggulingkan pemerintahan. Pejabat mengatakan mereka menemukan uang, instruksi pembuatan bom dan perekrutan ekstremis dari mereka yang ditangkap.
Pernyataan tersebut mengatakan, tak ada indikasi rencana untuk menargetkan Singapura.
Baca: Australia Gelontorkan Rp 50 Triliun Danai Proyek Transportasi Umum