Kamis 05 May 2016 17:31 WIB

Muslimat NU Deklarasikan Laskar Anti-Narkoba

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) mendeklarasikan Laskar Anti-Narkoba di Gorontalo, sebagai langkah awal membentuk laskar tersebut di setiap daerah di Indonesia, Kamis (5/5).

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa mengatakan saat ini Indonesia sudah darurat narkoba, sehingga Muslimat NU harus menjadi bagian dari penyelesai masalah itu.

"Kita bukan penonton di negeri kita. Narkoba ini telah mengubah karakter dan pola pikir penggunanya sehingga banyak kekerasan dan kriminalitas terjadi," jelasnya.

Pihaknya membentuk Laskar Anti Narkoba di setiap daerah di Indonesia, sebagai langkah menyelamatkan bangsa dari kehancuran.

"Laskar ini akan terbentuk sekitar 60 persen dari total provinsi. Tahun ini kami menyiapkan laskar yang didahului dengan deklarasinya. Harapan saya saat Kongres Muslimat Juli 2016, seluruh laskar sudah siap," jelasnya.

Menurutnya, tahun 1987 ada kesepakatan di negara-negara ASEAN untuk fokus pada rehabilitasi. "Tapi kita bilang narkoba hanya transit di Gorontalo,'' jelasnya.

''Tahun 1997 dua menteri kesehatan di Eropa mengatakan produsen psikotropika yang paling digemari adalah dari Indonesia. Jadi betapa terlambatnya kita mengantisipasi narkoba," tandasnya.

Peredaran narkobta, lanjutnya, tak hanya ada di kalangan mahasiswa, polisi, TNI, pengusaha namun juga merambah hingga ke anak-anak dan kyai.

"Jadi jangan anggap enteng narkoba, harus siaga dan waspada. Narkoba tidak transit di negara kita, sehingga peran muslimat NU membentuk laskar anti narkoba bukan sesuatu yang mengada-ada" imbuhnya.

Selain deklarasi, pengurus Muslimat NU di Provinsi Gorontalo juga menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) untuk memerangi narkobaM.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement