Ahad 08 May 2016 16:51 WIB

Ajibarang Jadi Perlintasan Rawan Padat

Rep: eko widiyatno/ Red: Joko Sadewo
Jalur Bumiayu-Ajibarang, Jawa Tengah -ilustrasi- (foto: Republika.co.id)
Jalur Bumiayu-Ajibarang, Jawa Tengah -ilustrasi- (foto: Republika.co.id)

REPUBLIKA.CO.ID,BANYUMAS -- Wakapolsek Ajibarang, Iptu Mujono mengatakan wilayah Ajibarang yang menjadi pintu masuk kendaraan dari arah jalur utara menuju jalur selatan, memang menjadi perlintasan rawan padat.

Hal ini karena seluruh kendaraan yang berasal dari arah Kebumen, Yogya dan Solo yang hendak menuju Jakarta, banyak memilih melalui jalur Ajibarang-Bumiayu.''Kemacetan seperti ini selalu terjadi pada saat libur panjang. Bahkan pada saat libur lebaran, kondisi jalan yang macet bisa berlangsung berhari-hari, karena kedua jalur kendaraan sama-sama dipadati kendaraan,'' jelasnya.

Menurutnya, ketika jalur utama di jalur tengah masih melalui Pasar Bumiayu, titik macet biasanya terjadi di pasar ini akibat aktivitas pasar tumpah. Namun setelah dibuat jalan lingkar yang menghindari Pasar Bumiayu, titik kemacetan berpindah ke lokasi perlintasan KA di Paguyangan Kecamatan Bumiayu. ''Apalagi saat ini frekwensi KA yang melintas menjadi makin padat, sehingga pintu perlintasan juga menjadi lebih sering ditutup,'' katanya.

Untuk mempelancar arus lalu lintas, Iptu Mujono menyatakan, pihaknua menerjunkan seluruh anggota Polsek yang berjumlah 20 personil. ''Jadi selama liburan ini, seluruh personel polisi tetap siaga. Tidak ada yang libur,'' katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement