REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengisyaratkan ada atau tidak adanya aturan 3 in 1 tak memberikan efek besar untuk mengurangi kemacetan di Ibu Kota.
Pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku masih menunggu hasil evaluasi lanjutan di tanggal 15 Mei nanti. Namun sampai saat ini, menurutnya, penghapusan 3 in 1 belum memberikan dampak besar dalam mengurai kemacetan di Jakarta.
"Setelah evaluasi, kemacetan juga mirip-mirip aja kok sekarang, setelah hampir sebulan, orang Jakarta mah pintar cari-cari jalan alternatif apalagi ada waze (aplikasi pencari jalan alternatif). Pertama aja kan euphoria kan mau pulang cepat. Sekarang juga relatif. Waktu ada 3 in 1 macet ga Jakarta? Macet juga kok," katanya kepada wartawan di Balai Kota, Selasa (10/5).
Lebih lanjut, ia memastikan penghapusan aturan 3 in 1 di pagi hari akan tetap dilanjutkan. Sedangkan, penghapusan 3 in one di waktu sore masih dalam tahap evaluasi.
"Sampai kemarin, sebelum 15 (Mei) ini kita sementara sudah pastikan pagi tidak ada 3 in 1. Tinggal kita evaluasi apakah sore juga tidak ada atau sore kita pertahankan. Nah itu yang kita lagi evaluasi," ujarnya.
Baca juga, Ahok: 3 in 1 Hanya akan Diberlakukan Sore Hari.