REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Proses nekropsi (autopsi untuk hewan/binatang) bangkai "Gajah Yani" salah satu satwa di Kebun Binatang Bandung, yang mati, Rabu (11/5) sekitar pukul 18.00 WIB, akan dilakukan Kamis (12/5) pagi.
"Besok baru dilakukan autopsi kemudian dibantu peralatan dari dokter hewan Sumedang dan Dinas Peternakan Provinsi Jabar dan Kota Bandung dan dokter PKBI, besok pagi janjian di sini," kata Kepala BBKSDA Jawa Barat Sylvana Ratina, Rabu (11/5).
(Baca juga: Gajah Yani di Kebun Binatang Bandung Mati)
Ia mengatakan selama proses autopsi terhadap Gajah Yani, Kebun Binatang Bandung akan ditutup untuk umum atau dari pengunjung.
"Kita tutup karena takut mengganggu dan jadi tontotan malah jadi enggak karu-karuan," kata dia.
Autopsi Gajah Yani, lanjut Sylvana, akan berlangsung sekitar tiga jam dan melibatkan tim dokter gabungan dari dokter Rumah Sakit Hewan Cikole Provinsi Jawa Barat, dokter dari Taman Safari dan lain-lain.
Sebelumnya seekor Gajah Sumatera bernama Yani, yang menjadi salah satu satwa penghuni Kebun Binatang Bandung dinyatakan mati setelah kondisinya sempat kritis.
Gajah itu lumpuh, terbaring di jerami serta terlindung terpal berwarna biru, dinyatakan mati pada Rabu sekitar pukul 18.00 WIB di Kebun Binatang Bandung.