REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jajak pendapat terbaru menunjukan kandidat Demokrat, Bernie Sanders lebih berpotensi mengalahkan kandidat terdepan Republik, Donald Trump, Sabtu (14/5). Sejumlah jajak pendapat dengan hasil demikian dilakukan oleh kantor berita Reuters dan RealClearPolitics.
Menurut data mereka, Sanders lebih berpeluang dibanding kandidat terdepan Demokrat Hillary Clinton yang saat ini mengantongi 2.240 delegasi termasuk super delegasi. Sementara Sanders mengantongi 1.473 delegasi termasuk super delegasi.
Super delegasi masih bisa mengubah dukungannya hingga konvensi Demokrat pada 25 Juli mendatang. Menurut RealClearPolitics, Sanders punya peluang 13 persen lebih tinggi daripada Trump. Sementara Hillary hanya melampaui lima persen dari Trump.
Sementara menurut Reuters, Trump dan Clinton akan bersaing ketat. Pada Maret lalu, jajak pendapat Reuters menyebut Sanders akan mengalahkan Trump dengan selisih 14 persen.
Pakar analisis, Dustin Woodard mengatakan pada Aljazirah bahwa Sanders lebih berpeluang mendapat dukungan dari pemilih independen. "Mereka adalah populasi terbesar dalam pemilih, laporan Gallup AS menyebut jumlah mereka 42 persen, sementara Demokrat hanya 29 persen dan Republik hanya 26 persen," katanya.
Sanders dan Trump adalah favorit kelompok ini. Peneliti politik di George Washington University, Gary Nordlinger mengatakan jajak pendapat di universitasnya menunjukan Trump mengalahkan Clinton diantara pemilih independen. Hal ini kemungkinan karena Clinton merupakan bagian elite politik.