Selasa 17 May 2016 14:52 WIB

Mentan: La Nina 2016 Membawa Berkah

Rep: Sonia Fitri/ Red: Nidia Zuraya
Mentan Amran Sulaiman
Foto: Dokumen Kementan
Mentan Amran Sulaiman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyebut, potensi anomali iklim La Nina yang diprediksi datang pada Juli 2016 sebagai suatu berkah. Sebab, waktu kedatangannya bertepatan dengan musim paceklik. La Nina akan mengundang basah dan diharapkan mencukupi kebutuhan air untuk pertanaman di periode tersebut. 

"Kita baru bicara dengan BMKG, Nina terjadi Juli, Agustus, September, ini berkah, rahmat," kata dia di Jakarta, Selasa (17/5). 

Selama 70 tahun, lanjut dia, petani Indonesia selalu lemah dan rendah produktivitas tanamnya ketika paceklik tiba. Namun kali ini optimalisasi tanam dan tambah tanam akan dijalankan agar masa kritis pandi Desember 2016 dan Januari dan Februari 2017. 

Kementan juga hingga kini mengevaluasi kinerja Kepala Dinas di daerah serta TNI dalam percepatan penyerapan gabah. Ia menekankan penyerapan jangan sampai di bawah 50 ribu ton per hari.

Ia menyebut per hari ini pasokan beras telah terkumpul sebanyak dua juta ton dan gabah 2,3-2,4 juta ton. Persediaan pasokan jelang ramadhan juga terus dioptimalkan. "Bawang kita sudah selesai, kerja sama dengan Kemendag dan Bulog, jangan dibesar-besarkan," ujarnya.

Ia juga meminta  agar para pedagang mau bekerja sama menjaga kekhusukan Ramadhan dengan menjaga harga pangan stabil. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement