Selasa 17 May 2016 16:59 WIB

'Presiden PSSI Harus Jauh dari Peran Parpol'

Rep: Bambang Noroyono / Red: Citra Listya Rini
Kantor PSSI
Foto: Republika/Yasin Habibi/
Kantor PSSI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok 85 klub sepak bola dan asosiasi provinsi (asprov)pendesak Kongres Luar Biasa PSSI meminta agar federasi nasional memastikan kapan pelaksanaan regenerasi dan restrukturisasi kepengurusan induk.

Kelompok tersebut pun meminta agar PSSI sebisa mungkin dijauhkan dari partisipasi tokoh partai politik (parpol).Sikap Kelompok 85 tersebut menyikapi kondisi organisasi induk sepak bola nasional saat ini yang menjadikan Wakil Presiden PSSI Hinca Panjaitan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) sementara.

Sekertaris Kelompok 85 Budiman Dalimunthe mengatakan rencana mereformasi dan perubahan tata kelola sepak bola nasional harus tetap dijalankan."

Yang pertama kita minta kepastian KLB terlebih dahulu. Kapan? Soal siapa yang memimpin (PSSI) itu nanti persoalan di internal selanjutnya," kata dia saat dihubungi, Selasa (17/5).

Budiman bersama Kelompok 85 menghendaki agar kepemimpinan PSSI mendatang mengharuskan orang-orang yang memiliki kompetensi dan waktu untuk mengurus dan memperbaiki prestasi sepak bola Indonesia.

"Nanti akan kita lihat, apakah memang calon ini punya kompetensi dan tidak disibukkan dengan urusan-urusan yang lain (di luar urusan sepak bola)," kata Budiman.

Budiman tetap menegaskan, siapa pun Presiden PSSI selanjutnya diharuskan dari keanggotaan. Pun pemilihannya dilakukan dengan mengikuti Statuta PSSI. Tak menjadikan tokoh parpol sebagai pemimpin PSSI sebetulnya juga pernah ditebalkan pemerintah. 

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 7 5 2 0 7 5 17
2 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 7 4 3 0 10 7 15
3 Bali United Bali United 7 4 2 1 12 6 14
4 Persib Bandung Persib Bandung 7 3 4 0 13 6 13
5 PSM Makassar PSM Makassar 7 3 3 1 9 5 12
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement