REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) akan fokus pada program berbagi pangan pada Ramadhan tahun ini. Wakil Presiden ACT Ibnu Khajar mengatakan wujud dari program pangan ini berbentuk paket senilai Rp 150 ribu per paket dan juga berbagai layanan seperti wakaf sumur untuk memenuhi kebutuhan air dan pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan ternak dan hasil pertanian penduduk lokal.
"Kami fokus pada program pangan baik di Indonesia maupun luar negeri seperti Palestina, Suriah dan Rohingya. Kami menargetkan satu juta paket yang disebarkan masyarakat miskin kota, pelosok bahkan narapidan yang jauh dari keluarga," ujar dia kepada Republika.co.id, Kamis (19/5).
Ibnu berharap program untuk narapidana ini sebagai pendekatan bagi mereka dan mengembalikan mental mereka. Bahwa mereka sebenarnya masih memiliki masa depan dan dapat berubah menjadi lebih baik. Selain itu pihaknya akan mengirimkan 10 ambulans ke Rumah sakit di Suriah. Saat ini Aleppo masih dalam kondisi darurat sehingga kebutuhan medis dan pangan sangat mendesak.
"Ramadhan ini kami sedang berusaha untuk mengaktifkan kembali pabrik-pabrik roti yang berada di Aleppo," jelas dia.
Bagi mereka yang memiliki keterbatasan untuk memasak baik dari sisi kemampuan maupuan waktu dan tenaga maka ACT siap menyediakan dapur Ramadhan selama 24 jam yang tersebadar di wilayah Indonesia. Sehingga mereka yang tidak memiliki pangan masih bisa berpuasa dengan sahur dan berbuka dari ACT khususnya untuk daerah konflik dan bencana.