REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok 85 telah resmi menunjuk Letjen TNI Edy Rahmayadi sebagai ketua kelompok. Dengan penunjukan itu Presiden Direktur PS TNI itu juga berpeluang dicalonkan menjadi ketua umun PSSI menggantikan La Nyalla Mahmud matalitti.
Bahkan, Letjen TNI Edy Rahmayadi menyambut antusias pinangan kelompok yang menginginkan Kongres Luar Biasa (KLB) tersebut. Acara penunjukan tersebut dihadiri sebagian besar anggota K-85 di kantor PS TNI Kawasan Rasuna Epicentrum.
Letjen Edy Rahmayadi menyatakan sudah satu bulan lebih K-85 yang beranggotkan sekitar 92 voters berjalan tanpa ketua. Karena itu, ia dengan senang dia menerima penunjukan dirinya sebagai ketua kelompok dengan harapan KLB dapat segera bergulir.
Padahal, kata Letjen Edy Rahmayadi, K-85 sudah mengajukan KLB kepada PSSI sesuai prosedur. Sehingga PSSI wajib secepatnya diproses.
“Saat ini saya diminta bapak ketua tim kelompok 85 dengan kekuatan 92 voters. Jika kedepannya dicalonkan sebagai ketua PSSI iya alhamdulilah. Tapi saya pasti akan laporan dulu ke atasan. Kalau sekarang masih jadi ketua kelompok jadi saya kira tak usah laporan dulu,” kata Edy saat jumpa pers di Kantor PS TNi di kawasan Rasuna Epicentrum, Selasa (24/5).
Edy menambahkan K-85 tidak dalam tekanan untuk meminta KLB PSSI dan menunjuk dirinya sebagai ketua kelompok. Menurutnya sepak bola berbeda dengan politik yang bisa ditekan.
Tidak hanya itu, Edy juga menegaskan K-85 siap dipanggil kapanpun oleh PSSI untuk diverifkasi. Ini sebagai bukti jika keinginan mereka untuk meminta KLB adalah murni dari hari mereka sendiri.
Kemudian Edy juga mengancam bakal melaporkan kepada FIFA jika keinginan K-85 tidak diindahkan oleh PSSI. Namun sebelumnya, K-85 akan kembali menyurati PSSI terkait KLB untuk ketiga kalinya.
Jika sampai tanggal 18 Juni mendatang, tidak ada respons positif, pihaknya langsung menyurati FIFA untuk mengajukan KLB. Sehingga diharapkan FIFA akan membentuk Komite Normalisasi.