REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, memberikan pelatihan penanggulangan bencana kebakaran bagi para pedagang di Pasar Atas.
Sekretaris BPBD Bukittinggi, Nila di Bukittinggi, Selasa (24/5), mengatakan kegiatan tersebut dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan pembekalan penanggulangan dini musibah kebakaran.
"Kegiatan ini diikuti 48 orang perwakilan pedagang Pasar Atas yang tergabung dalam komunitas masyarakat peduli bencana kebakaran dan bencana lainnya," katanya.
Latihan penanggulangan kebakaran tersebut dimulai dengan pemberian materi yang dilaksanakan di Aula Dinas Pengelola Pasar Bukittinggi pada Senin (23/5) dilanjutkan simulasi pada Selasa (24/5) di Jalan Kumango Belakang Pasar Atas.
"Pasar Atas dipilih karena lokasinya yang padat oleh para pedagang dan menyebabkan sulit dilalui armada pemadam kebakaran, sehingga kami bentuk komunitas dan pelatihan tersebut," jelasnya.
Pihaknya menargetkan, kegiatan tersebut dilakukan secara bertahap dan selanjutnya di rencanakan di Pasar Aur dan Pasar Banto.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD setempat, Suyerman menambahkan, kegiatan tersebut masih berupa percontohan dan Pasar Atas dipilih karena merupakan salah satu pusat ekonomi masyarakat.
Dalam pelatihan tersebut, para peserta diberi pengetahuan cara memadamkan api secara manual dan memelihara serta menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). "Ke depan kami harapkan, setiap toko di Pasar Atas dapat memiliki APAR, tidak hanya bagi rumah makan dan hotel saja, karena musibah tidak dapat ditebak kapan datangnya," ujarnya.
Sementara Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Bukittinggi, Ismail Djohar mengatakan, penanggulangan kebakaran dan bencana lain harus melibatkan semua pihak mulai dari pemerintah hingga masyarakat harus berperan aktif.
"Kami mengapresiasi keberadaan komunitas masyarakat peduli bencana karena menjadi ujung tombak dalam membantu pemerintah menanggulangi kebakaran khususnya di Pasar Atas," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika