REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Serangan bom mobil di sebuah stasiun polisi militer di wilayah tenggara Turki terjadi, Rabu (25/5) Sebanyak tiga anggota pasukan keamanan tewas dan tiga lainnya dilaporkan terluka.
Pasukan keamanan yang tewas terdiri dari seorang tentara dan dua lainnya adalah penjaga desa yang didukung pemerintah untuk melawan Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Serangan itu tepatnya terjadi di desa Anitli, Provinsi Mardin yang berdekatan dengan perbatasan Suriah.
Selama ini, PKK telah melacarkan kampanye untuk meluaskan otonomi di sejumlah wilayah yang diisi oleh mayoritas Kurdi di Turki. Selain itu, mereka menuntut dapat memiliki hak-hak politik lebih besar bagi orang-orang Kurdi dalam Republik Turki.
Akibatnya, konflik terus berlangsung dan pada Juli, proses gencatan senjata dan perdamaian yang sebelumnya disepakati batal. Ribuan warga sipil, tentara, polisi, hingga oposisi Kurdi menjadi korban yang tewas dalam sejumlah baku hantam yang terjadi.
Baca juga: Sejarah Hari Ini: Hizbullah Rayakan Mundurnya Israel