Sabtu 14 Dec 2024 13:10 WIB

Pesan KH Anang Rikza saat Bertemu Para Santri yang Jadi Mahasiswa di Turki

KH Anang Rikza mengimbau mahasiswa untuk terus mengembangkan potensi diri.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
KH Anang Rikza Masyhadi
Foto: Erdy Nasrul/Republika
KH Anang Rikza Masyhadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pondok Modern Tazakka, KH Anang Rikza Masyhadi bertemu dengan mahasiswa Indonesia di depan Hagia Sophia, Turki. Kiai Anang berpesan agar para mahasiswa yang sedang belajar terus menabung ilmu, wawasan, keterampilan, portofolio dan keberkahan.

Mahasiswa yang bertemu Kiai Anang adalah para alumni Pondok Modern Tazakka, mereka adalah para santri yang kuliah di berbagai universitas di Turki.

Baca Juga

Kiai Anang berpesan, masa-masa belajar adalah kesempatan untuk menabung dan berinvestasi. Yang ditabung adalah ilmu pengetahuan, wawasan, keterampilan, pengalaman dan portofolio.

"Portofolio adalah perjalanan hidup, kamu pernah menjadi mahasiswa di Turki, pernah memimpin organisasi apa, memimpin konferensi apa, seminar internasional di mana, dan seterusnya itu adalah portofolio," kata Kiai Anang dalam sebuah tayangan video.

Kiai jebolan universitas di Mesir ini menambahkan, yang tidak kalah pentingnya menabung keberkahan. Menjadi anak baik, ibadahnya jangan dilupakan, sholat dan mengaji tetap dijaga, terus membantu orang lain dan ihsan, itu menabung keberkahan.

Tabungan tersebut, pada masanya misalnya 10 tahun atau 20 tahun yang akan datang ketika kalian sudah mengambil peran keumatan dan kebangsaan di masyarakat. Nanti kalian akan memetik hasil tabungan kalian.

"Bacaan kamu hari ini akan berguna 10 atau 20 tahun yang akan datang, pengalaman kamu, keterampilan, portofolio akan dipakai pada saat kalian terjun di masyarakat kelak," ujar Kiai Anang.

Sama dengan orang menabung uang, menabung uang hari ini untuk kepentingan masa depan. Kalau orang yang tidak punya tabungan hari ini, di masa depan akan sulit atau tidak hidupnya.

Itulah makna dari hadits, manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara. Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu. Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu. Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu. Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu. Hidupmu sebelum datang kematianmu.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement