REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Azwan Karim menegaskan pihaknya tidak bermaksud menghambat permintaan Kelompok 85 (K-85) yang menuntut Kongres Luar Biasa (KLB). Menurut Azwan PSSI hanya melakukan tahapan sesuai dengan yang ada dalam statuta.
Azwan berharap agar K-85 bersabar, karena PSSI sedang melakukan proses verifikasi agar KLB dapat berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala yang berarti. Anggota K-85, Haruna Soemitro meminta agar PSSI segera menyelenggarakan KLB, sesuai dengan permintaan anggotanya.
Selain itu, Azwan menjelaskan pihaknya sudah mengirimkan surat kepada anggota K-85 terkait permintaan KLB. Kata Azwan lambatnya PSSI memproses permintaan K-85 semata-mata karena sedang melakukan tahapan dan serta persyaratan KLB. Memang, voters berhak untuk menuntut adanya KLB, hanya saja mereka juga harus mematuhi aturan yang sudah ditetapkan dalam statuta.
"Untuk permintaan mereka yaitu KLB, kami sudah akan melakukan tahap verifikasi kepada para voters tersebut. Kami tidak bermaksud menghambat, PSSI hanya ingin mengikuti aturan yang ada. Seharusnya mereka mengerti, KLB harus melalui tahapan-tahapan," kata Azwan di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis (26/5).
Azwan mengatakan PSSI berjanji akan melakukan tahapan verifikasi dengan cepat. PSSI juga tidak hanya melakukan tahapan verifikasi, tapi juga telah mendapatkan izin dari FIFA dan AFC untuk melakukan verifikasi kepada K-85 yang menuntut untuk menyelenggarakan KLB.
Sebelumnya, PSSI sendiri telah memundurkan Kongres Tahunan yang awalnya digelar pada 1 Juni di Balikpapan menjadi Agustus mendatang. PSSI beralasan penundaan itu hanya karena alasan teknis, bukan untuk menghambat KLB.
Namun, Manajer Tim Bali United, Haruna Soemitro tidak ingin percaya begitu saja terhadap alasan PSSI. Disebutnya, alasan melakukan proses verifikasi sebagai bentuk penolakan PSSI terhadap KLB. Menurutnya, KLB bukanlah wewenang federasi tapi hak para anggota dan voters PSSI.