REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain belakang tim Bali United Indra Permana mengatakan tidak sabar untuk merasakan ketatnya kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 setelah cedera lutut mulai membaik seiring dengan suksesnya operasi yang dilakukan.
"Operasi berjalan lancar meski sebelumnya saya takut. Namun, setelah ada dorongan dari teman-teman yang pernah mengalami cedera, akhirnya saya mau. Saat ini tinggal terapi," kata Indra Permana dalam keterangan tertulisnya yang diterima media di Jakarta, Jumat (27/5).
Pemain asal Tulungagung, Jawa Timur, itu mengalami cedera lutut atau "medial collateral ligament" yang cukup serius saat pertandingan uji coba melawan PS TNI sehingga penyembuhannya harus dilakukan operasi. Operasinya dilakukan di Rumah Sakit Royal Progress, Sunter, Jakarta Utara.
Pemain dengan nomor punggung lima itu mengaku cedera MCL pada lutut kanannya terjadi setelah dirinya salah tumpuan saat jatuh. Kondisi ini membuat Indra harus menepi dari lapangan dalam waktu yang cukup lama antara enam hingga delapan bulan. Meski demikian, kondisinya saat ini mulai membaik.
"Sekarang saya sudah bisa menekuk kaki dan jalan normal. Namun, saya belum bisa latihan berat. Baru latihan ringan saja seperti jogging. Sebenarnya sudah ingin turun ke lapangan," kata pemain yang pernah menjadi bagian Timnas Indonesia U-19 yang berlatih di Uruguay itu.
Sementara itu, dokter yang selama ini merawat Indra Permana yaitu Azhari Irawan mengatakan setelah operasi, tahapan selanjutnya adalah melakukan terapi. Memang diakui waktunya cukup panjang yaitu antara enam hingga delapan bulan.
"Untuk terapi memang butuh waktu sebelum bisa tampil full. Sebenarnya dia sudah bisa bergabung dengan tim, namun hanya untuk melakukan latihan ringan," kata salah satu dokter di Rumah Sakit Royal Progress itu.
Melihat perkembangan cedera Indra Permana diketahui terapi sudah bisa dilakukan di Bali. Namun, semuanya harus sesuai dengan program latihan khusus yang diberikan oleh dokter. Hal itu dilakukan agar pemulihan bisa dilakukan dengan baik.
Selama ini, Rumah Sakit Royal Progress memang banyak menangani para pemain yang mengalami cedera. Pemain nasional yang pernah ditangani di antaranya adalah Boaz Solossa dan Antoni Putro Nugroho. Kedua pemain ini, sekarang telah melanjutkan aktifitasnya bermain bola.
Rumah sakit yang berada di bilangan Sunter, Jakarta Utara ini juga bekerja sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terutama dalam menangani atlet yang mengalami cedera.