Ahad 29 May 2016 20:07 WIB

Pemuda Muhammadiyah Jabar Kukuhkan Lima Jihad Dakwah

Pemuda Muhammadiyah.
Foto: Pemuda Muhammadiyah
Pemuda Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat menegaskan komitmennya untuk menguatkan dakwah dan pemberdayaan umat dalam bentuk lima jihad. Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat, Iu Rusliana mengatakan, kelima jihad itu adalah jihad ekonomi, pembaharuan pemikiran, lingkungan, antikekerasan seksual, dan antikorupsi.

Menurut Iu, kelima bentuk jihad tersebut, merupakan nilai dasar perjuangan yang akan direalisasikan dalam berbagai program dari tahun 2016-2020. Dalam pengembangan ekonomi, Pemuda Muhammadiyah bersiap mengembangkan kegiatan kewirausahaan. “Kita segera melakukan berbagai program kewirausahaan, bekerja sama dengan Kadin Jabar,”  ujar Iu usai pelantikan Pimpinan Harian PWPM Jabar di Bandung, Jawa Barat, Ahad (29/5).

Selain itu, kata dia, akan segera dibentuk sekolah pemikiran Islam yang berfokus kepada berbagai kajian kontemporer. "Sangat mendesak untuk mendorong terjadinya dialog pemikiran Islam yang berkemajuan di kalangan muda. Bahkan bukan hanya sesama kaum muda Muslim, tapi juga dengan lintas agama lainnya. Harus diakui, ruang publik pemikiran saat ini mulai beku karena saling kafir mengkafirkan sangat mudah disampaikan, tanpa sikap terbuka dan kritis atas berbagai gagasan,” jelasnya.

Pemuda Muhammadiyah juga, lanjut dosen UIN Bandung ini, akan mendorong agar kepedulian kepada lingkungan meningkat. “Bumi yang kecil ini sudah semakin panas dan krodit. Kita semua harus bergerak bersama. Pemuda Muhammadiyah akan banyak berperan di situ,” ungkapnya.

Maraknya kekerasan seksual, lanjut Iu, juga menjadi perhatian Pemuda Muhammadiyah Jabar untuk mendorong lahirnya gerakan “Pemuda Hebat”. “Pemuda hebat itu adalah yang peduli, sayang dan menghormati perempuan. Perempuan sebagai mitra yang harus dihormati. Kita juga harus aktif bilamana ada tindakan kekerasan,” tandasnya.

Jihad kelima, adalah gerakan anti korupsi. Pemuda Muhammadiyah Jabar, kata dia, akan berperan dengan dibukanya Madrasah Anti Korupsi di Jabar. “Kita ingin Jawa Barat lebih bersih dari korupsi dan Pemuda Muhammadiyah harus mengawal itu semua. Madrasah Anti Korupsi akan dibuka dan inilah inisiatif gerakan yang coba dilakukan, dengan harapan agar pembangunan di Jawa Barat jauh dari kebocoran yang dilakukan oknum-oknum pejabat pencuri uang rakyat,” katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement