REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sana'a kembali memulangkan sebanyak 46 orang warga negara Indonesia (WNI) dari Yaman untuk evakuasi tahap ketiga pada 2016.
Para WNI yang dievakuasi itu terdiri dari 45 pelajar dan satu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di Kota Tarim, Yaman, menurut keterangan pers KBRI Sana'a yang diterima di Jakarta, Selasa (31/5). Untuk itu, evakuasi 46 WNI tersebut dilakukan dengan keberangkatan dari Tarim menuju Salalah menggunakan transportasi kendaraan darat melalui perbatasan Yaman-Oman.
Seluruh peserta evakuasi tersebut tiba di Salalah, Oman pada 26 Mei 2016 dan selama di Salalah, seluruh peserta evakuasi ditempatkan di sebuah tempat penampungan (shelter) yang difasilitasi oleh KBRI Sana'a. Selanjutnya, pada 27 Mei 2016 seluruh peserta diberangkatkan ke Jakarta melalui Bandara Internasional Salalah dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 28 Mei 2016.
Kepala Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Sana'a Rediatma Ihsan Supriyadi menyampaikan kegiatan evakuasi itu merupakan ketiga kalinya sepanjang 2016. Menurut dia, seluruh proses kegiatan evakuasi selama ini telah dilaksanakan secara tertib dan lancar.
Dia juga menyebutkan, situasi di Yaman saat ini masih sangat rawan disebabkan perang saudara yang masih terus berlangsung. Kuasa Usaha Ad-Interim (KUAI) KBRI di Sana'a Sulthon Sjahril, sebelum keberangkatan, menekankan pentingnya menjaga keselamatan para WNI serta menyampaikan pesan-pesan kepada para peserta evakuasi agar sekembalinya ke Tanah Air dapat memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang diperoleh di Yaman demi kemajuan bangsa dan negara.