REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES -- Ribuan orang Australia dipaksa pindah ke pusat evakuasi, Ahad (5/6). Hujan dan angin kencang di pantai timur Australia telah menyebabkan banjir dan sebanyak 26 ribu rumah tanpa listrik.
Penduduk kota pesisir New South Wales terpaksa dievakuasi karena tingginya air bah. Cuaca ekstrem juga membuat bandara Sydney menutup dua dari tiga landasan terbang. Sejumlah penerbangan dibatalkan.
Penerbangan Qantas Airways dari Shanghai terpaksa mendarat di landasan udara militer. Layanan Darurat New South Wales mengeluarkan perintah evakuasi bagi area dataran rendah agar hidup penduduk terjamin.
Cuaca ekstrem ini diperkirakan berlanjut sepanjang Ahad. Peringatan banjir juga dikeluarkan di sepanjang kota agar penduduk lebih waspada. Australia merupakan negara rawan bencana seperti banjir, siklon tropis dan kebakaran hutan.