REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia pelaksana (panpel) Persija Jakarta memohon Jakmania agar tidak lagi melakukan ulah yang merugikan klub. Hingga lima laga Indonesia Soccer Championship (ISC) bergulir, skuat Macan Kemayoran sudah dua kali dihukum dan didenda sebesar Rp 25 juta.
Ketua Panpel Persija, Bobby Kusumahadi, menginginkan Jakmania bisa menjaga sikap. Permintaan ini disampaikan jelang Persija menjamu PS TNI di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Jumat (10/6).
"Ini demi Persija, kami meminta kerjasamanya untuk menjaga tim kesayangan ini tidak disanksi lagi. Tentunya ini menjadi kerugian dan itu sudah dua kali disanksi," kata Bobby saat dihubungi melalui seluler, Selasa (7/6).
Persija kali pertama mendapat sanksi ketika menjamu Semen Padang di SUGBK, Ahad (8/5). Sanksi itu membuat Persija didenda sebesar Rp 10 juta. Kedua, kala Persija menjamu Persela Lamongan di SUGBK, Jumat (13/5) yang membuat mereka didenda Rp 15 juta. Kedua hukuman ini disebabkan karena oknum The Jakmania yang menyalakan flare dan kembang api di stadion.
"Harusnya kalau mereka (The Jakmania) cinta dengan Persija jangan melakukan kesalahan yang sama dan merugikan tim. Sebab tidak menutup kemungkinan denda yang didapat akan lebih besar dibanding dua hukuman sebelumnya," tambah Bobby.
Di sisi lain, Panpel Persija belum mendapatkan izin laga melawan PS TNI di SUGBK masih belum rampung. Sebab, sampai saat ini pihak Panpel Persija belum mendapatkan izin keamanan dari pihak Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, Penpel Persija sudah mendapatkan izin dari pihak pengelola SUGBK untuk memakai stadion berkapasitas 80 ribu itu untuk Persija. Izin yang diberikan oleh pengelola SUGBK tentunya langsung direspons baik oleh Bobby untuk melakukan pertemuan kepada Polda Metro Jaya.
Meskipun sudah melakukan pertemuan dengan pihak kepolisian, sampai saat ini izin keramain tersebut masih belum dikeluarkan oleh pihak Polda Metro Jaya. Maka dari itu Bobby berencana untuk kembali ke Polda Metro Jaya agar mendapatkan restu dari aparat keamanan tersebut. Apalagi laga melawan PS TNI nanti merupakan yang terakhir kalinya sebelum SUGBK direnovasi untuk perhelatan Asian Games 2019 mendatang.