REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian akan menyiapkan sekitar 4.000 titik operasi pasar setiap hari. Kegiatan ini dilakukan agar harga sejumlah bahan pokok yang menjadi kebutuhan masyarakat bisa turun perlahan.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, tim yang sudah dibentuk ini dalam menjalankan operasi pasar terdiri dari beberapa elemen, mulai dari toko tani Indonesia (TTI), koperasi, hingga perusahaan penyalur bahan makanan pokok.
"Tiap hari kita siapkan 4.000 titik di seluruh Indonesia. Ini tiap harinya akan berbeda tempat biar semua masyarakat bisa mendapatkan harga sembako murah," ujar Amran saat melakukan Operasi Pasar di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Ahad (12/6).
Amran mengatakan, pada pekan pertama Ramadhan, harga sejumlah kebutuhan pokok mulai mengalami penurunan. Namun, penurunan ini belum sesuai dengan target pemerintah. Untuk itu operasi pasar menjadi salah satu cara untuk menekan harga tersebut.
Anomali harga, kata Amran, memang sangat mengherankan. Di saat jumlah pasokan minyak goreng, telur ayam ras, beras, dan daging ayam cukup banyak tapi harganya ini masih saja tinggi. Tapi Amran menyebut bahwa kenaikan ini mulai bisa dikendalikan pemerintah dengan operasi pasar maupun pemutusan rantai pasok yang terlalu panjang. "Semua sudah turun, hanya saja daging ini butuh waktu. Tapi kita bekerja keras bersama seluruh Kementerian untuk tekan harga," ujar Amran.
Mengenai impor bawang merah maupun daging sapi beku yang banyak dibutuhkan masyarakat, Amran mengaku belum tentu dilakukan. Sebab hal ini masih melihat kebutuhan masyarakat.
Khusus untuk bawang merah, Amran menyebut bahwa produksi bawang mulai memasuki masa panen. Hasilnya harga bawang di petani mulai turun. Di Enrekang, Sulawesi Selatan, harga bawang merah bahkan telah turun mencapai Rp 8.000-12 ribu per kg. Selain itu, di daerah Brebes dan Nganjuk pun masa panen bawang merah segera berlangsung.