REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, kemungkinan PDIP untuk mendukung pejawat Basuki Tjahaja Purnama menjadi cagub pada Pilgub DKI Jakarta 2017 sejauh ini masih sangat tipis.
Meski pilihan tersebut tampak realistis, namun menjadikan Ahok sebagai kandidat gubernur diperkirakan bakal memunculkan dilema tersendiri buat partai berlambang banteng itu.
“Apalagi PDIP sebelumnya sudah melakukan penjaringan bakal calon gubernur terhadap sejumlah tokoh dan politisi. Jika partai itu tiba-tiba memutuskan mendukung Ahok, mereka yang sudah mengikuti proses penjaringan tersebut tentunya akan menilai bahwa PDIP ternyata hanya main-main,” kata Pangi kepada Republika.co.id, Selasa (14/6).
Sebagai pemenang Pemilu Legislatif 2014, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi satu-satunya parpol yang berhak mengusung sendiri pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilgub 2017.
Apalagi, keberhasilan PDIP merebut 28 kursi di DPRD DKI Jakarta sudah melebihi syarat minimal untuk mengusung kandidat sendiri, yaitu 21 kursi DPRD. Yang jadi pertanyaaan, kata Pangi, jika PDIP memang ingin mengusung calon gubernur sendiri, siapa sosok dari kalangan kader mereka yang layak untuk diusung?
Sementara di sisi lain, survei-survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga sampai saat ini masih menempatkan Ahok di urutan teratas dalam bursa Pilgub DKI Jakarta 2017. Padahal, Ahok sendiri diketahui bukan lagi kader dari partai politik mana pun, sejak ia memutuskan hengkang dari Gerindra pada 2014 lalu.
“Jadi, ada semacam anomali ketika partai mayoritas di DPRD DKI tidak mampu mengusung kadernya sendiri untuk maju di pilgub. Apalagi jika di kemudian hari partai itu juga memutuskan memilih mendukung calon independen seperti Ahok,” ujar Pangi.
Sebelumnya, PDIP telah melakukan penjaringan terhadap bakal kandidat kepala daerah yang akan maju pada Pilgub DKI Jakarta 2017. Proses seleksi tersebut saat ini sudah sampai pada tahap psikotes dan mengerucut pada sejumlah nama.