REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Jaringan ritel Amerika Serikat (AS), Walmart, berencana menolak penggunaan kartu kredit Visa di semua jaringan toko ritel mereka di Kanada. Langkah ini diambil Walmart sebagai bentuk protes terhadap tingginya biaya penggunaan kartu kredit Visa.
Kebijakan ini dinilai sejumlah pihak akan semakin meningkatkan ketegangan antara kedua perusahaan. Kebijakan untuk menolak penggunaan kartu kredit Visa ini, seperti dilansir laman businessinsider.com, Rabu (15/6), akan mulai diterapkan pada pertengahan Juli 2016.
Sebaliknya, jaringan toko Walmart di Kanada akan terus menerima penggunaan kartu kredit Interac, MasterCard, American Express, dan Discover. Langkah ini, menurut Reuters, tidak akan mempengaruhi toko ritel Walmart di AS.
Ketegangan terkait pengenaan biaya antara Walmart dan Visa terus meningkat. Bulan lalu, Walmart menggugat Visa karena kebijakan yang mengharuskan pengecer untuk memungkinkan konsumen untuk memilih antara PIN dan otentikasi tanda tangan untuk transaksi debit. Dan pada Maret 2016, Walmart menggugat Visa di Arkansas karena biaya gesek kartu kredit yang terlalu tinggi.
"Ini bisa menjadi langkah tawar bagi Walmart untuk menekan Visa untuk menegosiasikan kembali biaya penggunaan kartu kredit di seluruh toko Walmart," ujar seorang analis kepada Financial Post.