Rabu 15 Jun 2016 12:25 WIB

ASEAN Minta tak Ada Militerisasi di Laut Cina Selatan

Red: Teguh Firmansyah
Pulau di kawasan konflik laut Cina Selatan
Foto: VOA
Pulau di kawasan konflik laut Cina Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, YUXI -- Sepuluh negara Asia Tenggara meminta semua pihak tidak melakukan kegiatan militerisasi yang dapat memicu ketegangan di Laut Cina Selatan (LCS).

Hal tertuang dalam komunike bersama yang dikeluarkan 10 negara ASEAN di Beijing, Rabu, sebagai hasil serangkaian pertemuan khusus tingkat menteri luar negeri ASEAN dan Cina di Yuxi, Provinsi Yunnan, pada Selasa (14/6).

Negara-negara Asia Tenggara menaruh "keprihatinan serius" atas insiden terbaru di perairan sengketa Laut Cina Selatan. "Kami menyatakan keprihatinan serius kami atas perkembangan terakhir dan berkelanjutan, yang telah mengikis kepercayaan dan keyakinan," kata para diplomat senior ASEAN itu.

"Kami menekankan nonmiliterisasi dan petingnya menahan diri dalam melakukan semua kegiatan, termasuk reklamasi, yang bisa meningkatkan konflik di Laut Cina Selatan," kata komunike tersebut.

ASEAN juga menekankan pentingnya menjaga perdamaian, keamanan, stabilitas, keamanan, dan kebebasan navigasi di dan di atas Laut Cina Selatan. Hal itu sesuai dengan prinsip hukum internasional yang telah diakui secara universal, termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS ) 1982.

Baca juga, Bahas Laut Cina Selatan, Cina Marah dengan Negara Maju.

Pernyataan ASEAN tersebut secara jelas atau terang-terangan tentang bahaya dari pembangunan di pulau-pulau di kawasan. Berbeda dengan yang selama ini disuarakan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi.

Dari Yuxi 90 kilometer sebelah selatan Kunming, dilaporkan ASEAN dan Cina sepakat untuk mengelola potensi konflik di LCS secara proposional, serta mengedepankan kerja sama antara kedua pihak di wilayah perairan tersebut.

ASEAN dan Cina juga sepakat untuk lebih mengedepankan kerja sama maritim di LCS, serta menuntaskan pembahasan tata perilaku (Code of Conduct/CoC) di LCS.

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi mengatakan LCS tidak boleh menjadi tempat persengketaan seperti yang terjadi beberapa wilayah di dunia. Cina, tambah dia, sangat mengapresiasi pertemuan yang digagas Sekretariat ASEAN tersebut dan menyebutnya sebagai pertemuan strategis untuk meningkatkan saling percaya antara ASEAN dan Cina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement