Rabu 15 Jun 2016 17:26 WIB

Tim SAR Temukan Jejak Pendaki Asal Swiss yang Hilang di Semeru

Gunung Semeru
Foto: Republika/Yasin Habibi
Gunung Semeru

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian di jalur Tawon Songo menemukan jejak kaki baru pendaki Semeru yang hilang (survivor) di kawasan Gunung Boto.

"Kami mendapat laporan dari tim SAR gabungan yang menemukan jejak kaki baru di kawasan Gunung Boto dengan ukuran sepatu 43-44 yang diduga jejak kaki pendaki hilang asal Swiss," kata anggota Basarnas Jember Prahista yang berada di Posko SAR Tawon Songo, Desa/Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu.

Menurut dia, tim SAR menelusuri jejak kaki tersebut untuk menemukan survivor yang kemungkinan selalu bergerak dalam mempertahankan hidupnya di jalur pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa yang berketinggian 3.676 meter dari permukaan laut.

"Tim SAR melakukan penyisiran dan pencarian semaksimal mungkin untuk menemukan survivor, sehingga mudah-mudahan pendaki asal Swiss itu bisa ditemukan secepatnya dalam kondisi selamat," tuturnya.

Kendati demikian, upaya pencarian tim SAR yang memasuki hari kedelapan hilangnya survivor masih belum membuahkan hasil baik pencarian dari jalur Tawon Songo maupun Ranu Pani.

"Selama beberapa hari terakhir ini cuaca di puncak Semeru sering hujan ringan hingga sedang, sehingga tim SAR tetap memperhatikan kondisi cuaca dalam melakukan pencarian survivor tersebut," katanya.

Sebelumnya Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah III Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Budi Mulyanto mengatakan Konsulat Kehormatan Swiss meminta tim SAR terus melakukan pencarian hingga survivor ditemukan.

"Perwakilan Konsul Swiss datang ke Pos Ranu Pani untuk meminta tim SAR terus melakukan pencarian hingga survivor ditemukan, bahkan pihaknya bersedia memberikan dukungan logistik dan lainnya ketika pencarian selama tujuh hari belum juga membuahkan hasil," tuturnya.

Seorang pendaki asal Swiss bernama Lionel Du Creaux (26) dinyatakan hilang saat mendaki secara ilegal di jalur pendakian Gunung Semeru dan laporan hilangnya pendaki tersebut baru dilaporkan rekannya Alice Guignard kepada petugas Resort di Pos Ranu Pani pada 7 Juni 2016.

Kedua pendaki asing tersebut melakukan pendakian ke gunung tertinggi Pulau Jawa secara ilegal sejak 3 Juni 2016 karena tanpa ada pemberitahuan atau melapor ke Pos Resort Ranu Pani, sehingga tidak memiliki register/tiket untuk mendaki ke Gunung Semeru.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement