REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA – Bupati Tuban Fathul Huda berharap pembangunan kilang minyak Pertamina di Kabupaten Tuban dapat menyerap tenaga kerja dari warga Tuban. Pembangunan kilang ini akan mengolah minyak sekitar 300 ribu barel per hari.
Fathul Huda mengaku mendukung sepenuhnya rencana PT Pertamina membangun kilang minyak di Tuban. “Harapan kami masyarakat Tuban bisa memanfaatkan mega proyek ini, baik itu tenaga kerja maupun kesempatan kerjanya melalui multiplier efek,” katanya kepada wartawan seusai dilantik oleh Gubernur Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (20/6).
Ia menyebutkan, berdasarkan informasi dari direksi Pertamina, pembangunan kilang tersebut membutuhkan tenaga kerja sekitar 40 ribu orang. Oleh sebab itu, ia akan berkoordinasi dengan direksi Pertamina dan melakukan inventarisasi kebutuhan tenaga kerja tersebut.
Bupati Tuban juga akan meminta kepada direksi Pertamina jika dibutuhkan tenaga ahli ada seleksi khusus, agar memprioritaskan dan mendidik warga Tuban. Menurutnya, hal itu telah dilakukan oleh PT Holcim yang mengumpulkan tenaga terbaik lulusan SMA/SMK di Tuban untuk dididik dan dijadikan tenaga kerja di perusahaan mereka. “Jangan begitu saja ditolak, dianggap orang Tuban tidak mampu,” ujarnya.
Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein menyatakan, tanah seluas 360 hektare untuk pembangunan kilang Pertamina sudah siap. Tanah tersebut asalnya milik Kementerian Kehutanan.
“Kurang kira-kira 70 hektare sedang diupayakan apakah menggunakan reklamasi laut atau membebaskan lahan, yang 360 hektare sudah siap,” ungkapnya.
Menurut Noor Nahar Hussein, dari pembangunan kilang tersebut Pemkab Tuban akan memperoleh keuntungan dari segi pajak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Wabup Tuban menambahkan Pemkab Tuban terus mendorong agar proses perizinan pembangunan kilang tersebut dipercepat. Berdasarkan informasi dari Pertamina, ujarnya, dalam satu tahun ini masih ada beberapa studi yang harus diselesaikan. “Nanti akhir 2017 baru mulai pelaksanaan fisik rekonstruksi,” ujarnya.
Pembangunan kilang di Tuban rencananya akan dibangun di atas lahan seluas 404 hektare. Pembangunan kilang tersebut membutuhkan total investasi senilai 10 miliar dolar AS atau Rp 120 triliun lebih dalam bentuk joint venture dengan investor asing. Produk yang dihasilkan antara lain minyak, gas, dan chemical industry.
Saat ini, dari beberapa kilang minyak di Indonesia total kapasitas mencapai 880 ribu barel per hari. Jika nanti kilang di Tuban menghasilkan gasolin sebanyak 300 ribu barel per hari, totalnya akan menjadi 1,2 juta barel per hari. Sedangkan kebutuhan Indonesia mencapai 1,5-1,6 juta barel per hari. Pemerintah menargetkan 2025 Indonesia sudah bisa memenuhi kebutuhan minyak secara mandiri.