REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) mengharapkan bahwa pendirian Pusat Informasi Go Public di sejumlah kota besar dapat mendorong pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO) menjadi ramai.
"Target penambahan jumlah emiten melalui mekanisme IPO di tahun 2016 masih kita tetapkan sebanyak 35 emiten baru. Target penambahan jumlah emiten untuk tahun berikutnya diharapkan lebih banyak lagi seiring dibukanya Pusat Informasi Go Public di seluruh Indonesia," ujar Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan di Jakarta, Selasa (21/6).
Ia mengemukakan bahwa tujuan dari didirikannya Pusat Informasi Go Public, yakni untuk memberikan sarana dan kesempatan yang luas kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam memperoleh informasi teknis tentang apa dan bagaimana go public secara komprehensif, dari mulai manfaatnya, persyaratannya, prosesnya, bagaimana mempersiapkannya, dan sebagainya.
"Dengan adanya Pusat Informasi Go Public itu diharapkan perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat memanfaat pasar modal untuk meraih dana untuk pengembangan perusahaannya," katanya.
Selain itu, lanjut Nicky, diharapkan juga manajemen perusahaan yang memerlukan pendanaan dapat memahami bahwa proses yang dijalankan untuk go public tidaklah serumit dan semahal yang dibayangkan.
Ia mengatakan bahwa bertambahnya jumlah emiten di BEI maka perdagangan saham di pasar modal Indonesia dapat lebih semarak. Dengan begitu, pasar modal Indonesia dapat semakin menjadi cerminan maupun tolak ukur bagi kemajuan perekonomian Indonesia.
Nicky mengatakan bahwa Pusat Informasi Go Public terdapat di kota-kota besar, seperti Bandung, Semarang, Surabaya, dan Medan. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan di daerah juga mudah mendapatkan akses informasi mengenai go public.
Selain dapat melakukan konsultasi tentang go public", lanjut dia, perusahaan juga dapat meminta untuk difasilitasi bertemu dengan penjamin emisi (underwriter) atau lembaga dan profesi penunjang pasar modal.