Rabu 22 Jun 2016 18:09 WIB

Purworejo Butuh Penataan Ruang Berbasis Kerawanan Longsor

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas gabungan TNI, Polri, SAR, relawan dan warga melakukan pencarian korban yang diduga tertimbun material longsor di Desa Donorati, Purworejo, Jateng, Rabu (22/6).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Petugas gabungan TNI, Polri, SAR, relawan dan warga melakukan pencarian korban yang diduga tertimbun material longsor di Desa Donorati, Purworejo, Jateng, Rabu (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Mitigasi struktural dan non struktural penting dilakukan untuk melindungi masyarakat Purworejo dari ancaman bencana tanah longsor. Hal ini sangat diperlukan guna menghindari jatuhnya korban jiwa massal.

Hal ini disampaikan Panglima Kodam (Pangdam) IV/Diponegoro, Mayjen TNI Jaswandi, usai meninjau lokasi bencana tanah longsor di Dusun Caok, Desa Karangrejo, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Rabu (22/6).

Menurut Pangdam, Purworejo merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah dengan karakteristik wilayah rawan sedang hingga tinggu untuk bencana tanah longsor. Di luar pentingnya mitigasi struktural dan non struktural, ke depan juga perlu dilakukan penataan ruang yang berbasis peta rawan longsor oleh pemerintah daerah setempat.

Tentunya, ini perlu dibarengi dengan konsistensi dalam menegakkan implementasinya. Sebaliknya masyarakat juga harus terus waspada akan terjadinya musibah yang diakibatkan oleh curah hujan yang intensitasnya cukup tinggi. "Sehingga ke depan masyarakat akan terlindungi dari ancaman bencana tanah longsor yang masih mengancam," tegas Jaswandi.