REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan konstruksi dan investasi PT PP (Persero) turut berpartisipasi dengan merealisasikan sejumlah proyek untuk merealisasikan listrik 35 ribu MW. Di antaranya yakni Ground Breaking Bangka Mobile Power Plant 50 MW bersama PLN yang telah terlaksana pada 1 Juni 2016 lalu. Acara dihadiri oleh Presiden Joko Widodo serta Menteri BUMN Rini Soemarno.
Acara kemudian berlanjut pada 2 Juni 2016 yakni melaksanakan Ground Breaking Pontianak Mobile Power Plant 100 MW. "Rangkaian acara tersebut diakhiri pada tanggal 3 Juni 2016 dengan melaksanakan peresmian PLTG Gorontalo 100 MW," kata Direktur Keuangan Perseroan Agus Purbianto dalam rilis, Kamis (23/6).
PLTG Gorontalo 100 MW merupakan pembangkit pertama yang diuji coba. Proyek tersebut termasuk dalam program 35 ribu MW. Proyek telah diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Kegiatan mendukung program kelistrikan, lanjut dia, berlanjut pada 11 Juni lalu. Presiden menghadiri acara Ground Breaking Mobile Power Plant Lombok 50 MW serta melakukan peninjauan pengoperasian PLTDG Pesanggaran 200 MW di Bali.
Sementara itu, sebagai tindak lanjut dari aksi korporasi Perseroan yang sempat tertunda tahun lalu, Penyertaan Modal Negara (PMN) akan mulai dilaksanakan kembali pada 2016. Perseroan kembali mengajukan usulan PMN kepada Pemerintah melalui mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih dahulu (HMETD) atau Right Issue.
"Mekanisme ini ditempuh agar kepemilikan saham Pemerintah di Perseroan tidak terdilusi yakni tetap 51 persen," tuturnya.