REPUBLIKA.CO.ID, KENDAL -- Business Development Director PT Jababeka Tbk Hyanto Wihadhi mengatakan, saat ini sudah ada 20 investor baru yang berinvestasi di dalam Kawasan Industri Kendal (KIK). Investor tersebut berasal dari Singapura, Cina, dan Jepang serta bergerak di sektor furnitur dan spare part kendaraan bermotor.
"Sebenarnya kami belum membuka secara komersial, sekarang masih pre marketing dan diharapkan tahun ini kami bisa launching," ujar Hyanto di Kendal, Jumat (24/6).
Pada 2016 ini, KIK telah mempersiapkan lahan sekitar 120 hektare. Menurut Hyanto, saat ini KIK sudah membangun infrastruktur yang mendukung distribusi logistik, dan mempersiapkan pembuangan air limbah serta listrik. Hyanto menjelaskan, seluruh infrastruktur yang mendukung kelancaran industri sudah dipersiapkan oleh KIK sehingga investor yang datang tinggal membangun pabriknya saja.
"Artinya kalau ada investor datang, mereka tinggal beli tanah, mengurus izin, dan melakukan pembangunan," kata Hyanto.
Hyanto menjelaskan, KIK masuk dalam angkatan pertama untuk program Kemudahan Izin Langsung Konstruksi (KLIK) dan Layanan Izin Investasi 3 Jam dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Melalui program tersebut, maka akan memudahkan investor yang ingin berinvestasi di Kendal. Dengan demikian, nantinya tenaga kerja yang diserap di Kendal akan semakin banyak.